Studi: Kecanduan Ganja Lebih Rentan Terinfeksi Covid-19 Meski Sudah Divaksin Dosis Kedua, Simak Ulasannya!

- 12 Oktober 2021, 11:06 WIB
Ilustrasi tanaman mariyuana (ganja).
Ilustrasi tanaman mariyuana (ganja). /Pixabay

Portalbangkabelitung.com- Dalam situasi pandemi seperti sekarang, pemakai narkoba lebih berisiko terpapar Covid-19.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan perokok ganja berat lebih rentan terkena Covid-19 meski mereka telah mendapat vaksinasi dosis kedua.

Studi yang diterbitkan Selasa, 5 Oktober lalu lalu di World Psychology, menemukan bahwa mereka yang memiliki gangguan penggunaan zat (SUD)- ketergantungan pada ganja, alkohol, kokain, opioid, dan tembakau, lebih mungkin tertular virus corona setelah menerima kedua suntikan vaksinasi.

Baca Juga: Resep Popcorn Latte, Minuman Ala Korea, Bahannya Simple dan Mudah Buatnya

Orang yang tidak memiliki penggunaan zat (SUD) mengalami tingkat infeksi Covid-19 3,6 persen, dibandingkan dengan tingkat 7 persen pada mereka yang memiliki SUD.

“Pasien dengan gangguan penggunaan kanabis, yang lebih muda dan memiliki komorbiditas lebih sedikit daripada subtipe SUD lainnya," kata para peneliti dalam studinya, dikutip dari New York Post (11/10/21).

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa efek samping ganja dapat memperbesar kontribusi terinfeksi Covid-19.

"Variabel tambahan, seperti faktor perilaku atau efek buruk ganja pada fungsi paru dan kekebalan, dapat berkontribusi pada risiko yang lebih tinggi untuk infeksi terobosan dalam kelompok ini," kata mereka.

Sementara kelompok orang yang mendukung penggunaan ganja mengatakan bahwa ganja tidak dapat disebut menjadi penyebab kasus peningkatan Covid-19.

Halaman:

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah