Sumpah Pemuda adalah cerminan dari tekad dan ikrar pemuda, pemudi, pelajar dan mahasiswa.
Saat itu mereka tidak membeda-bedakan suku, pulau, dan organisasi.
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sebenarnya oleh Ki Hajar Dewantara menjadikan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pengantar tercampur Bahasa Melayu.
Ki Hajar Dewantara menjadikan bahasa pengantar tersebut mendidik anak pemuda pemudi tersebut membaca hingga menulis.
Demi memajukan intelektual, pada akhirnya pemuda pemudi membawakan ide Ki Hajar Dewantara Ke dalam teks Sumpah Pemuda.
Berawal bahasa Melayu sebagai selingan pengantar dalam pengajaran Menjadi bahasa yang baku saat ini yaitu bahasa Indonesia.
Tekad ingin bersatu untuk merebut Kemerdekaan dari para penjajah, semangat persatuan pada waktu itu. Menghentikan perang dengan penjajah sekaligus kericuhan daerah karena perbedaan menjadi satu terpadu.
Oleh karena sebagai anak milenial hingga gen Z tak perlu malu menunjukkan bahasa Indonesia sang pemersatu bangsa ke dunia.