'Snowdrop' Tuai Kontroversi, Netizen Buat Petisi Untuk Hentikan Siarannya, JTBC Angkat Bicara

23 Desember 2021, 10:46 WIB
JTBC merilis pernyataan setelah kegaduhan terjadi pasca penayangan 2 episode Snowdrop. /Koreaboo.com

Portalbangkabelitung.com- Drama Korea berjudul "Snowdrop" telah tayang perdana di layar kaca pada 18 Desember 2021.

Drakor Snowdrop mengambil latar waktu pada masa lampau di Korea Selatan.

Snowdrop dibintangi oleh aktor tampan Jung Hae In dan penyanyi grup BLACKPINK, Jisoo.

Namun sayangnya, drakor Snowdrop menuai kontroversi.

Baca Juga: Download GB WA Pink Terbaru Jika Kamu Bosan dengan Tema yang Biasa Aja dan Mau Nuansa Pinky

Netizen Korea telah menyuarakan keprihatinan mereka setelah drakor ini diyakini menggunakan musisi yang disiksa sebagai inspirasi untuk salah satu karakter.

Melansir dari Koreaboo, lebih dari 310.000 netizen telah menandatangani petisi untuk menghentikan siaran Snowdrop.

Menanggapi kontroversi tersebut, JTBC telah merilis pernyataan mereka dengan menjelaskan alasan dibalik keputusan mereka untuk plot Snowdrop.

Pada 21 Desember 2021, JTBC merilis pernyataan ke media.

Baca Juga: Savefrom.net, Begini Cara Download Video Reels Instagram, No Ribet-ribet

JTBC mengungkapkan bahwa ada kesalahpahaman seputar plot cerita, karena ini masih awal siaran dan kesalahpahaman seperti itu akan dijelaskan di episode mendatang.

"Kami ingin menyampaikan posisi kami terkait kontroversi seputar Snowdrop.

Setelah siaran Snowdrop, ada kontroversi lanjutan yang belum mereda karena isi [dari K-Drama] berbeda dari kenyataan, jadi kami ingin berbagi posisi kami.

Pertama-tama, motif di balik cerita, latar belakang, dan peristiwa besar Snowdrop adalah situasi politik presiden pada masa rezim militer. Dengan latar belakang ini, K-Drama menceritakan kisah hipotetis di mana mereka yang memiliki kepentingan pribadi terlibat dengan rezim Korea Utara untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Snowdrop adalah sebuah karya yang menunjukkan narasi pribadi orang-orang yang dikorbankan dan digunakan oleh orang lain yang berkuasa.

Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di Snowdrop. Latar di mana pemeran utama pria dan wanita akan berpartisipasi, atau memimpin gerakan demokratisasi tidak muncul di episode pertama atau kedua dan tidak akan muncul di mana pun dalam naskah setelah keduanya.

Sebagian besar kesalahpahaman yang ditunjukkan oleh banyak orang, seperti distorsi sejarah dan meremehkan gerakan demokratisasi akan diselesaikan melalui episode drama mendatang saat pertunjukan melewati alur ceritanya. Ini termasuk niat tim produksi untuk tidak mengulangi era di mana kebebasan individu dan kebahagiaan ditekan oleh kekuatan yang tidak adil.

Sangat disayangkan bahwa kami tidak dapat mengungkapkan terlalu banyak plot sebelum siaran, tetapi harap perhatikan perkembangan cerita di episode mendatang.

Selain itu, JTBC berencana untuk membuka layanan obrolan di situs portal untuk mendengarkan berbagai pendapat dan suara berharga dari pemirsa tentang konten kami.

Nilai inti yang dikejar JTBC adalah kebebasan membuat konten dan kemandirian dalam produksi. Berdasarkan nilai ini, JTBC akan melakukan yang terbaik untuk menunjukkan kepada Anda pekerjaan yang baik," Ungkap JTBC dalam rilisnya dikutip dari Koreaboo.

Baca Juga: Ngakak! Begini Reaksi Ria Ricis saat Lucinta Luna Peluk Teuku Ryan, Ketika Berkunjung Menemuinya di Apartemen

Berdasarkan penjelasan pihak JTBC tersebut bahwa karena ini masih awal siaran dan kesalahpahaman seperti itu akan dijelaskan di episode mendatang.***

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Koreaboo

Tags

Terkini

Terpopuler