5. Setiap jalan untuk menghindari nasib adalah jalan menuju nasib, kekasih.
6. Segunung apa pun diamku merenung, tak mungkin aku sampai pada pemahaman mengapa aku mencintaimu, kekasih?
7. Sepi itu pesta jutaan kata, petasan dan kembang api dari cinta yang tak bersambut, kekasih.
8. Bila kau tega membuatku hancur, aku pun akan tega mengumpulkan puing-puingku sehingga utuh menjadi senyummu, kekasih.
9. Walau masih melekan aku bukan pendoa, kekasih. Aku hanya pekerja malam yang khusyuk menggali lubuk di hatimu.
10. Yang membekas dari lilin bukan lelehnya, kekasih, tapi wajahmu sebelum gelap.
11. Puncak kangen paling dahsyat adalah ketika dua orang tak saling telpon, sms, bbm, dan sebagainya, tapi diam-diam keduanya saling mendoakan.
12. Menikah adalah nasib, mencintai adalah takdir. Kau bisa berencana menikah dengan siapa, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa.
13. Banyak orang menikah, seabreg orang pacaran, tapi cuma segelintir yang sempat mengalami cinta, kekasih.