Meski mengawali usaha dengan modal yang kecil, Ibu Leni Dwi Sari membuktikan bahwa usahanya tersebut dapat sukses dan maju.
“Awalnya buka usaha di rumah kontrakan, lalu alhamdulillah sekarang sudah punya rumah sendiri, ya semuanya itu bertahap”, ujar Leni Dwi Sari pada wawanacara tersebut.
Kini setelah memasuki kurun waktu bisnis 10 tahun, Ibu Leni Dwi Sari mampu memproduksi kripik unni hingga 1,5 ton per hari nya.
Ibu Leni Dwi Sari juga mampu membuka lapangan pekerjaan untuk warga sekitar terbukti dengan jumlah pekerja wanita mencapai 30 orang dan pekerja laki-laki sebanyak 5 orang.
Ibu leni juga meminta agar pemerintah bersedia untuk mendukung UMKM kecil dan melancarkan supply minyak goreng.
Jika minyak goreng langka maka akan berdampak pada usaha kecil dan usaha rumahan seperti yang ia miliki.
Bagi Leni, seharusnya pemerintah membantu usaha-usaha rumahan agar dapat sukses dan berkembang, terlebih lagi pada kelancaran pasokan bahan baku seperti minyak goreng.
Usaha Kripik Unni yang diproduksinya kini sudah menggunakan mesin canggih untuk memotong singkong menjadi irisan tipis dan memiliki mesin untuk mengurangi kandungan minyak di dalamnya.