Kasus Bunuh Diri di Negeri Sakura

14 Februari 2021, 18:17 WIB
Kasus Bunuh Diri di Jepang /Pikiranrakyat.com

 

Portalbangkabelitung.com- Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, mengumumkan kasus bunuh diri warganya mengalami lonjakan tajam di bulan Agustus 2020. Terhitung selama bulan Agustus 2020, ada 1.849 orang Jepang bunuh diri. Angka ini 15,3 persen lebih banyak pada waktu yang sama di tahun 2019 lalu. 

Beberapa faktor yang menyebabkan kasus bunuh diri di Jepang diantaranya seperti kehilangan pekerjaan, jam kerja yang berkurang, perubahan gaya hidup, tekanan uang, dan menjaga jarak dari orang yang dicintai akan membuat banyak orang mengalami tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi.

Diantara penyebab itu kemungkinan berkontribusi pada lonjakan kasus bunuh diri di Jepang bulan Agustus 2020.

Dari semua kasus bunuh diri mayoritas berasal dari gender perempuan. 186 orang perempuan lebih banyak di seluruh Jepang melakukan bunuh diri dibandingkan tahun lalu, bersama dengan 60 lebih pria.

Kota Tokyo mengalami jumlah kasus bunuh diri tertinggi, 119 orang, meningkat 65 orang dibanding tahun lalu. Sementara Kanagawa, Chiba, dan Saitama, semua prefektur yang bertetangga dengan Tokyo, juga mencatat angka lebih dari 100. Prefektur Aichi, Nagoya juga mengalami peningkatan yang signifikan. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan menanggapi angka-angka ini dengan sangat serius, terutama sejak jumlah kasus bunuh diri terendah yang pernah tercatat tahun lalu.

"Apakah jumlah kasus bunuh diri telah berubah menjadi tren yang meningkat tidak dapat ditentukan saat ini, tetapi kami menanggapinya dengan serius," kata Kementerian Jepang, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NHK News.

Pemerintah Jepang memilih untuk mempertimbangkan menganalisis apakah keadaan pandemi virus corona menjadi penyebab lonjakan kasus bunuh diri. Mereka juga mendesak individu untuk memanfaatkan layanan konsultasi yang tersedia.

Selain itu, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Kato mengeluarkan pesan penting yang bertajuk 'Kepada Mereka yang Sulit Hidup'.

"Menurutku ada banyak orang yang khawatir dengan masa depan mereka karena pengaruh virus corona baru. Tolong sampaikan kecemasan dan perasaan pedih kalian ke meja konsultasi, dan lain-lain," tulis pesan Kato dalam pesannya.

Di Jepang saat ini ada sebuah organisasi yang bernama TELL menawarkan konseling panggilan gratis untuk masyarakat Jepang yang memiliki pikiran untuk bunuh diri. Layanan TELL tersedia dalam bahasa Inggris.***

Sebagaimana yang diberitakan PikiranRakyat.com yang berjudul “Kasus Bunuh Diri di Jepang Melonjak Tajam, Mayoritas Perempuan, Gaya Hidup Jadi Salah Satu Faktornya”

***(Ari Nursanti/PikiranRakyat.com) 

https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01757565/kasus-bunuh-diri-di-jepang-melonjak-tajam-mayoritas-perempuan-gaya-hidup-jadi-salah-satu-faktornya

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler