Wanita Boleh Masuk Militer, Ini Aturan Baru Arab Saudi

26 Februari 2021, 15:33 WIB
Ilustrasi wanita di Arab Saudi /Pixabay/6335159

Portalbangkabelitung.com - Kerajaan Arab Saudi mengumumkan sebuah perubahan besar. Yaitu penduduk wanita kini boleh masuk militer.

Tetapi pemerintah Arab Saudi memberikan syarat khusus bagi para wanita yang boleh masuk militer, salah satunya adalah tidak menikah dengan warga non-Saudi.

Terdapat beberapa kebebasan lain yang diumumkan oleh kerajaan Arab Saudi , seperti boleh mengemudi.

Baca Juga: Artis Lady Marsella Ditunjuk Sandiaga Uno sebagai Duta Toilet Indonesia, Akun Instagramnya Dibanjiri Dukungan

Dilansir Portalbangkabelitung.com dari PikiranRakyat-Pangandaran.com, Arab Saudi mengumumkan bahwa wanita bisa bergabung dengan angkatan bersenjata di bawah kementerian pertahanan.

Diumumkan oleh kementerian pertahanan Arab Saudi, penduduk wanita bisa mendaftar untuk bergabung dengan militer melalui portal penerimaan terpadu.

Pangkat wanita yang boleh masuk militer, kementerian pertahanan mengungkapkan, termasuk tentara hingga sersan di angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut dan layanan medis angkatan bersenjata.

Baca Juga: Bunuh Pujaan Hati Pakai Air Campuran Pestisida Karena Cinta Ditolak

Kementerian Pertahanan Arab Saudi juga menetapkan sejumlah persyaratan, baik yang umum dan khusus bagi para wanita yang ingin bergabung ke dalam militer.

Kriteria penerimaan bagi wanita adalah sama dengan pria, yaitu mencakup catatan bersih dan secara medis layak untuk bertugas.

Sementara itu, ada pula persyaratan khusus yang ditambahkan untuk para pelamar wanita.

Wanita harus berusia antara 21 hingga 40 tahun, memiliki tinggi 155 cm atau lebih tinggi, dan tidak boleh menjadi pegawai pemerintah.

Baca Juga: Menjadi Bahan Pembicaraan, Kehadiran Drama Vincenzo Buat Penonton Penasaran, Berikut Para Pemain Yang BerAktin

Pelamar wanita juga harus memiliki kartu identitas nasional independen dan setidaknya memiliki pendidikan sekolah menengah atas.

Namun, kementerian mengatakan ada persyaratan khusus yang menyatakan bahwa pelamar yang menikah dengan warga negara non-Saudi tidak akan diterima.

Kabar itu disambut antusias oleh berbagai pihak. Para aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) berharap bahwa hal itu membawa kemajuan terbaru dari hak-hak wanita di kerajaan yang konservatif, seperti Arab Saudi.

Pasalnya, hingga kini, Arab Saudi masih menahan sejumlah aktivis wanita yang lantang menyuarakan hak-hak kesetaraan.

Baca Juga: Sebar Berita Bohong Terpapar Covid-19, Siswa Ini Tidak Siap Ujian Offline

Seperti yang menimpa Loujain al-Hathloul, aktivis wanita berusia 31 tahun yang ditangkap pada tahun 2018 lantaran mengkampanyekan hak perempuan untuk mengemudi dan diakhirinya sistem perwalian.

Baru-baru ini, pembela hak asasi manusia, Israa Al-Ghomgham juga dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pekan lalu lantaran mendokumentasikan protes yang sempat meletus di wilayah Al-Qatif, sebelum mereka ditekan oleh pihak berwenang.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media PikiranRakyat-Pangandaran.com dengan judul "Wanita Akhirnya Boleh Masuk Militer, Arab Saudi Beri Syarat Khusus: Tidak Menikah dengan Non-Saudi" yang tayang pada Senin 22 Februari 2021***(Pikiran Rakyat Pangandaran/Ferdy Yudha Pratama)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran

Terkini

Terpopuler