Pemberontakan Islamis Menyerang Palma di Tempat Kontraktor Asing Menyebabkan Pertempuran

29 Maret 2021, 17:36 WIB
Ilustrasi serangan militan Islam. /pixabay/military_material /

PortalBangkaBelitung.com - Serangan dilakukan oleh gerilyawan kepada para pekerja dari Afrika Selatan, inggris dan prancis 

Pemberontak Islamis menyerang Palma, di tempat banyak kontraktor asing telah bekerja untuk proyek gas alam cair 

Sebagaimana artikel ini telah tayang di media Pikiran Rakyat dengan judul "Militan Islam Lakukan Serangan Mematikan, 60 Orang Dilakukan Hilang" yang tayang pada Senin 29 Maret 2021

Baca Juga: 8 Tips Membuat Rumah Minimalis Nyaman dan Terlihat Luas

Ada beberapa di antaranya yang disergap saat mencoba melarikan diri dari kota Palma yang terkepung, ada rekaman panggilan keamanan yang menggambarkan setelah serangan itu.

Dari 17 kendaraan, hanya ada tujuh yang dilaporkan berhasil menyelamatkan diri setelah serangan yang dilakukan pada Jumat, 26 Maret 2021.

Ada tujuh orang yang dikonfirmasi tewas dan banyak lainnya terluka dengan kendaraan yang ditemukan.

Baca Juga: Delapan Pekerjaan Ini Diprediksi Akan Tiada di Masa Depan, Simak Ulasan Berikut

Rincian mengerikan dari serangan itu terjadi setelah laporan bahwa Afrika Selatan sedang mempertimbangkan untuk mengirim pasukan militer sebagai bagian dari misi untuk menyelamatkan warga sipil yang tersisa di kota itu.

Pemberontak Islamis menyerang Palma, di tempat banyak kontraktor asing telah bekerja untuk proyek gas alam cair bernilai miliaran dolar yang dijalankan oleh perusahaan energi Prancis yaitu Total pada hari Rabu, yang menyebabkan pertempuran selama lima hari sejauh ini.

 

Beberapa ratus pekerja asing dari Afrika Selatan, Inggris, dan Prancis mencari perlindungan di hotel-hotel yang dengan cepat menjadi sasaran serangan pemberontak.

Baca Juga: Simak Tips Mengatasi Komputer Lemot, Berikut Ulasannya

Diperkirakan ada 200 pekerja asing diyakini hanya berada di Hotel Amarula.

Setelah upaya yang gagal untuk melarikan diri melalui laut, konvoi kendaraan berusaha melarikan diri dari hotel yang terkepung dan mencapai pantai sebelum mereka disergap dua kali.

Sejumlah 60 orang dilaporkan hilang ketika terjadi konvoi yang dilakukan oleh militan Islam di Mozambik Utara.

Salah satu korban tewas dalam konvoi tersebut diidentifikasi di media Afrika Selatan sebagai Adrian Nel, yang dilaporkan terbunuh ketika dia, ayah, dan adik laki-lakinya bergabung dengan konvoi yang berusaha untuk keluar dari hotel Amarula Lodge.

Baca Juga: Wagub Papua Imbau Warganya Tetap Tenang Usai Bom Bunuh Diri, Kuatkan Diri dalam Doa

Jenazah Nel dan anggota keluarganya akhirnya dievakuasi dengan helikopter pada Sabtu pagi dan dibawa ke dekat fasilitas gas alam cair Afungi yang sedang dibangun oleh Total.

Nel baru berada di kota pesisir itu sejak Januari, ketika dia dikontrak untuk membangun akomodasi bagi para pekerja gas.***(Christina Kasih Nugrahaeni/Pikiran Rakyat)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler