Portalbangkabelitung.com- Joe Biden telah mengeluarkan sanksi kepada Korea Utara atas uji coba misil yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Atas hal tersebut, Korea Utara dengan tegas menolak upaya yang dilakukan AS terhadap mereka.
Pihak Korea Utara mengklaim bahwa uji coba misilnya adalah hak yang sah untuk membela diri.
Baca Juga: Cerita Upin Ipin Diduga Sudah Meninggal, Potret Kuburan Upin Ipin yang Viral Asli atau Tidak?
Korea Utara juga mengatakan Amerika Serikat (AS) sengaja meningkatkan situasi dengan menjatuhkan sanksi baru.
Juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara menjelaskan bahwa pengembangan "senjata tipe baru" Korea Utara hanyalah bagian dari upayanya untuk memodernisasi kemampuan pertahanan nasional mereka.
Kementerian luar negeri Korea Utara juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menargetkan negara tertentu.
Baca Juga: Siapa Saja Pemain Baru DJS: Dari Jendela SMP New Generation? Simak Selengkapnya
Apalagi sampai membahayakan keamanan negara tetangga atas peluncuran uji coba rudal tersebut.
"Tuduhan AS atas penggunaan hak pembelaan diri DPRK (Korea Utara) yang sah adalah provokasi yang jelas dan logika seperti gangster," ujarnya.
Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan AS sengaja membuat aktivitas yang mengancam kedaulatan Negara mereka.
Baca Juga: MENGEJUTKAN! Upin Ipin Meninggal Dunia di Kehidupan Asli, Ternyata Begini Kisah Lengkapnya
"AS sengaja meningkatkan situasi bahkan dengan aktivasi sanksi independen, tidak puas dengan merujuk aktivitas DPRK yang adil ke Dewan Keamanan PBB," kata pernyataan itu
Diketahui sebelumnya, pada Rabu, 12 Januari 2022 pemerintahan Presiden AS Joe Biden memberlakukan sanksi pertamanya atas program senjata Korea Utara.
Hal itu akibat serangkaian peluncuran rudal Korea Utara, termasuk dua sejak pekan lalu.
Biden juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap beberapa individu dan entitas Korea Utara yang dituduh melanggar resolusi dewan keamanan.
Salah satunya adalah melarang pengembangan rudal dan senjata nuklir milik Korea Utara.***