Harga Minyak Dunia Melambung Akibat Kebijakan Joe Biden, Arab Saudi Dan UEA Tolak Diskusi Dengan AS

9 Maret 2022, 19:01 WIB
Ilustrasi kilang minyak, Rusia peringatkan harga minyak dunia capai 300 dolar AS akibat sanksi Barat /piqsels/

Portalbangkabelitung.com- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadwalkan untuk berdiskusi dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Diluar dugaan, rencana AS untuk membicarakan soal harga minyak dunia ternyata ditolak oleh dua negara penghasil minyak tersebut.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) mengatakan jika Kerajaan Saudi tidak bersedia berdiskusi dengan AS untuk masalah minyak dunia.

Baca Juga: Usai Tewaskan Seorang Penambang, KKB Kini Tebas Seorang Pekerja Proyek Rumah Bantuan Sosial

Senada dengan Kerajaan Saudi, Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan dari UEA pun mengatakan hal demikian.

Kedua negara tersebut beralasan jika AS hanya akan membuat Arab Saudi dan UEA terus melakukan pengeboran minyak.

Dua negara raja minyak tersebut, menegaskan jika mereka memiliki otoritas terhadap kehendap negara mereka.

Baca Juga: KKB Lakukan Penyerangan Terhadap Warga Sipil, Satu Orang Penambang Tewas

Kerjaan Saudi dan UEA menyesalkan keputusan Joe Biden yang secara resmi melarang impor minyak Rusia ke AS.

Lantas saja keputusan Joe Biden tersebut membuat harga minyak semakin melambung, yakni 130 dolar AS (Rp1,8 juta) per barel per Selasa,8 Maret 2022.

Hal itu justru membuat ketegangan diantara negara penghasil minyak di timur tengah dan AS semakin terasa.

Baca Juga: 7 Efek Buruk Konsumsi Daging Berlebihan, Simak Akibatnya!

Duta besar UEA untuk AS, Yousef Al Otaiba mengakui bahwa hubungan kedua negara sedang tegang.

"Kami menghadapi tes stres, tetapi saya yakin kami akan keluar dari sana dan mencapai tempat yang lebih baik,” kata Al Otaiba.

Hal tersebut wajar terjadi, sebab, Jika harga minyak tidak stabil maka produksi minyak dunia juga akan ikut tergangggu.***

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler