Tewaskan Warga Sipil, Myanmar Dapat Kecaman Dari Berbagai Negara

- 23 Februari 2021, 23:14 WIB
Bendera Myanmar
Bendera Myanmar /David Peterson-Pixabay.com

Portalbangkabelitung.com - Aksi kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar terhadap pemerintahan sipil di negara itu masih saja terus berlanjut.

Perebutan kekuasaan secara paksa tersebut mendapat protes dari warga Myanmar.

Aksi unjuk rasa dari berbagai kalangan terus berlangsung. Banyak juga negara lain yang menyoroti hal tersebut.

Baca Juga: Video Penyambutan Jokowi di Maumere Viral, Begini Kata Istana

Banyak para demonstran mendapatkan tindakan kekerasan dari aparat keamanan hingga menimbulkan korban jiwa.

Terbaru, Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan penggunaan senjata mematikan, hingga kekerasan atas demonstasi antikudeta yang terjadi di Myanmar tak bisa diterima.

"Penggunaan senjata mematikan, intimidasi dan kekerasan menghadapi demonstrasi damai itu tidak dapat diterima," kata Guterres seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-Rakyat.com.

Baca Juga: Dua Saudara Kembar Lakukan Pencurian dan Pembunuhan Demi Kejar Impian

Hal tersebut diungkap Guterres menanggapi tewasnya tiga demonstran antikudeta militer di Myanmar.

Ketiga demonstran itu tewas di tempat aksi yang berbeda yakni dua saat pasukan keamanan melepas tembakan ke para demonstran di Mandalay, dan satu lagi di Yangon.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x