Buntut Panjang Konflik Myanmar, Facebook Larang Militer Myanmar Gunakan Platformnya

- 25 Februari 2021, 21:29 WIB
Ilustrasi Facebook
Ilustrasi Facebook /Pikiran Rakyat

Portalbangkabelitung.com - Konflik yang terjadi di Myanmar nampaknya menuai sorotan dari beragam pihak, termasuk platform media sosial seperti Facebook.

 Facebook telah melarang militer Myanmar menggunakan aplikasi Facebook dan Instagram setelah terjadinya demo massal akibat kudeta militer di Myanmar.

Hal tersebut disampaikan Facebook melalui laman blog resminya pada hari Kamis, 25 Februari 2021. Facebook memiliki alasan tersendiri.

Baca Juga: Sebuah Danauh Beku di Ohio Memakan Korban Jiwa

"Hari ini, kami melarang militer Myanmar (Tatmadaw) dan entitas negara, serta media yang dikendalikan militer dari Facebook dan Instagram," ujar Direktur Kebijakan Facebook APAC, Rafael Frankel dalam postingan blog.

Frankel menyebutkan jika sejak per tanggal 1 Februari 2021 terjadinya kudeta militer tersebut, kebijakan Facebook terhadap pelarangan penggunaan Facebook & Instagram untuk Militer Myanmar harus dilakukan.

"Sejak peristiwa kudeta 1 Februari yang termasuk kekerasan mematikan, telah memicu perlu adanya larangan ini," tutur Frankel.

Baca Juga: 4 Malaikat Ini Akan Datang Kepada Seorang Mukmin Ketika Sakit, Penasaran Untuk Apa? Simak Penjelasannya

Selain itu, Frankel juga menyampaikan larangan Tatmadaw untuk beriklan di Facebook maupun Instagram. Larangan tersebut diberlakukan hingga batas waktu hingga batas waktu yang belum diketahui.

"Larangan ini akan tetap berlaku tanpa batas waktu," kata Frankel.
Sebagai Direktur, Frankel memiliki alasan tersendiri alasan Facebook menghapus seluruh konten yang berhubungan dengan Tatmadaw (Angkatan Bersenjata Myanmar).

Alasan pertama yaitu karena Tatmadaw memiliki sejarh Hak Asasi Manusia yang sangat buruk. Kedua, Tatmadaw sering melakukan pelanggaran konten yang membuat Facebook harus menegakkan kebijakan untuk melindungi komunitasnya.

Baca Juga: Perbankan Didorong Untuk Digitalisasi Oleh BI, Bossman Mardigu Bersyukur

Ketiga, akun militer Myanmar telah melakukan pelanggaran kebijakan sejak terjadinya kudeta militer pada 1 Februari 2021.

Lalu keempat, Frankel berpendapat bahwa kudeta mampu memberikan ancaman online yang dapat berpengaruh ke kehidupan offline.

Sampai saat ini, Facebook merupakan media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat di Myanmar.

Artikel ini telah tayang di Jakselnews.com dengna judul "Facebook-Instagram Larang Militer Myanmar Pakai Aplikasinya, Ini Alasannya" pada Kamis, 25 Februari 2021.

***(Jakselnews.com/Rachel Tanya K.)

Editor: Abdul Fakih

Sumber: Jaksel News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x