Network
Portalbangkabelitung.com- Amerika Serikat (AS) telah membuat kebijakan untuk membatasi ekspor ke lima perusahaan Tiongkok yang dikatakan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang pada Rabu, 24 Juni 2021 waktu setempat.
Beberapa perusahaan Tiongkok yang dibatasi AS karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia itu termasuk produsen besar polysilicon di Xinjiang untuk industri panel surya.
Baca Juga: Benigno Aquino, Mantan Presiden Kenamaan Filipina Dikabarkan Meninggal Dunia
Menurut AS, perusahaan-perusahaan Tiongkok itu terdaftar atas pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran terhadap warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya.
Departemen Perdagangan AS mengatakan pelanggaran hak asasi manusia tersebut termasuk perusahaan yang menerima atau menggunakan kerja paksa.
Baik pemerintahan Biden dan pemerintahan mantan Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengambil sikap keras terhadap perlakuan Tiongkok terhadap Uighur.
Baca Juga: Fakta Terbaru dari Emyr Razan Pendatang Baru di Sinetron Dari Jendela SMP, Rey Bong Tergantikan?
Pemerintahan Trump menyatakan perilaku Tiongkok di Xinjiang sebagai genosida pada Januari, tak lama sebelum Biden menjabat.
Biden mendorong para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan terhadap kerja paksa di Xinjiang selama perjalanan internasional pertamanya pada bulan April.***
