Network
Portalbangkabelitung.com- Junta Myanmar dikabarkan telah membatalkan hasil pemilu 2020 yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi.
Junta Myanmar bependapat bahwa pemilu 2020 itu bersifat tidak bebas dan adil, pernyataan yang diumumkan hampir enam bulan setelah menggulingkan Aung San Suu Kyi dalam kudeta.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Ditengah Pandemi
Junta Myanmar mengungkap lebih dari 11 juta kasus kecurangan dalam pemilu di mana Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang merupakan pimpinan Aung San Suu Kyi mengalahkan oposisi yang berpihak pada militer.
"Mereka (NLD) berusaha merebut kekuasaan negara dari partai dan kandidat non-NLD dengan menyalahgunakan pembatasan Covid-19," kata ketua komisi pemilihan militer, Thein Soe.
Baca Juga: Sinopsis Uttaran Episode 294 di ANTV Rabu, 28 Juli 2021: Nandini Berusaha Rebut Akash dari Meethi
Junta militer Myanmar sebelumnya mengatakan akan mengadakan pemilu baru dalam waktu dua tahun, tetapi juga mengancam akan membubarkan NLD.
Aung San Suu Kyi telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi serangkaian tuduhan.
Baca Juga: Perang Dunia Ke-3 Dikhawatirkan Meletus Akibat Konflik China-Taiwan Dalam Misi Menyatukan Satu China
Beberapa di antaranya termasuk melanggar pembatasan virus Corona hingga mengimpor walkie talkie secara ilegal, yang dapat membuatnya dipenjara selama lebih dari satu dekade.***
