Portalbangkabelitung.com- Mohammad Ashraf Ghani selaku Presiden Afghanistan, merencanakan sistem keamanan baru yang didukung Amerika Serikat (AS) dan masyarakat internasional.
Keputusan ini disinyalir akan membuat kelompok Taliban bertekuk lutut dalam waktu enam bulan.
Baca Juga: Heriyanti Anak Akidi Tio Yang Sumbang Rp2 Triliun Ternyata Pernah Dilaporkan Kepolisi, Ini Faktanya
Dia telah memerintahkan Kementerian Dalam Negeri dan Pertahanan negara serta dinas rahasia NDS (Direktorat Keamanan Nasional) agar upaya memperkuat dan merampingkan kekuatan pemberontakan publik melawan Taliban.
Presiden Afganistan mengeluarkan peringatan keras terhadap Taliban untuk terlibat dalam dialog substansional agar perdamaian atau menghadapi kekalahan telak di medan perang.
Baca Juga: Indeks Keinginan Belajar Di Belanda Naik 13,5 %, Sebagian Besar Mengambil Jurusan Hukum Dan Bisnis
“Rencana pengamanan kita sudah jelas, tanpa merinci, saya hanya akan mengatakan, semua persiapan sudah selesai untuk menunda gelombang 'fitnah' ini. Tidak diragukan lagi elemen utama dari rencana ini adalah pemberontakan publik bersama dengan aparat keamanan,” kata dia, dikutip dari Pikiran-Rakyat.
Baca Juga: Lirik Privacy Secret Number Beserta Terjemahannya, Mari Bernyanyi!
Tentara Afghanistan akan berkonsentrasi terhadap pertahanan aset strategis milik mereka.
Sedangkan, pihak kepolisian akan menjamin keamanan kabupaten dan kota strategis, sedangkan NDS akan melakukan proses pemberontakan.