Portalbangkabelitung.com- Bencana tumpahan minyak wilayah laut Peru yang terjadi diduga disebabkan oleh gelombang besar yang tidak biasa akibat letusan gunung berapi dan tsunami pada akhir pekan lalu di Tonga.
Tumpahan minyak mentah berwarna hitam terlihat mengambang, membentang sekitar tiga km di sepanjang garis pantai.
Akibatnya, Kejaksaan Peru membuka penyelidikan terhadap sebuah unit perusahaan energi asal Spanyol, Repsol.
Baca Juga: Dubes Palestina Untuk Indonesia Kutuk Israel Terkait Peristiwa di Sheikh Jarrah
Repsol diduga menjadi pihak yang terkait tumpahan minyak di sebuah kilang lokal.
Menteri lingkungan Peru memberi waktu dua hari kepada kilang La Pampilla milik Repsol untuk mengidentifikasi titik-titik kritis tumpahan minyak.
Ia juga memerintahkan pihak pemilik kilanh untuk membersihkan tumpahan minyak yang memengaruhi berkilo-kilometer garis pantai dalam waktu 10 hari.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Terapkan Sistem Bubble Pada Pergelaran MotoGp 2022 Di Mandalika
Tumpahan minyak itu berdampak pada pantai di tiga distrik pesisir, yaitu menyebabkan pencemaran laut serta membunuh burung-burung dan mikroorganisme laut.
"Keadaan ini mengkhawatirkan karena sangat sulit untuk diperbaiki," kata Menteri Lingkungan Hidup Peru Ruben Ramirez dalam konferensi pers.