Penyebaran penyakit Polio juga melalui kontak dengan kotoran.
Baca Juga: UPDATE Link PCare Primary Care Eclaim BPJS dan Vaksin Terbaru Tahun 2022, Ayo Login
Pejabat New York hingga pejabat lainnya mengupayakan membuka klinik vaksin untuk menyalurkan bantuan suntikan penduduk bagi yang belum divaksinasi.
Vaksin polio yang dikembangkan oleh Dr Jonas Salk pada era 1950 menjadi pencapaian ilmiah untuk mengatasi mimpi buruk global terhadap wabah folio.
Bagaimana cara mengatasi virus polio agar tubuh bisa melawan virus mematikan ini?
Baca Juga: Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu Apa Penyebabnya? Bagaimana Mengobatinya?
Cara paling ampuh untuk berjaga adalah melakukan vaksinasi polio sedari dari kecil melalui 2 jenis vaksin yaitu vaksin tetes dan vaksin suntik.
Vaksin tetes atau vaksin oral memiliki sebutan poliovirus vaccine (OPV) , sementara vaksin suntik disebut imunisasi IPV atau inactivated poliovirus vaccine (IPV).
Vaksin suntik dianjurkan pada anak-anak sejak usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan serta 4-6 tahun.
Baca Juga: Cacar Monyet Berbahaya atau Tidak? Ini Penyebab dan Gejala Penyakit Cacar Monyet 'Monkeypox'