Portalbangkabelitung.com- Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi menuntut kita untuk lebih memperhatikan keamanan data dan privasi.
Termasuk didalamnya dengan tidak mengizinkan akses kamera dan mikrofon bagi aplikasi yang memang tidak relevan dengan kedua hal tersebut.
Namun, tidak terelakkan seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, cukup banyak pengguna yang memberikan izin bagi aplikasi untuk mengakses kamera dan mikrofon.
Baca Juga: Polisi Pastikan Keamanan Rumah Warga yang Mengungsi Akibat Kebakaran Kilang Minyak Balongan
Berdasarkan Studi Risiko Keamanan TI Konsumen dari Kaspersky secara global, memberikan izin bagi aplikasi untuk mengakses kamera dan mikrofon harus benar-benar dicermati agar tidak menjadi bumerang bagi penggunanya.
Sebagai informasi ada 23 persen dari 15.000 responden yang disurvei memberikan izin kepada aplikasi untuk mengakses webcam dan mikrofon.
Selama setahun terakhir, sejak pandemi virus corona di berbagai negara, pengguna aplikasi konferensi video melonjak, Microsoft Teams misalnya, pada Juni 2020 lalu tumbuh sebesar 894 persen dibandingkan pada Februari tahun yang sama.
Baca Juga: Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri Terungkap, Berinisial L dan YSF
Aplikasi konferensi video menjadi tumpuan untuk melakukan aktivitas seperti belajar dan bekerja dari jarak jauh. Kebutuhan ini membuat 27 persen responden berusia 25-34 tahun selalu memberikan akses ke kamera dan mikrofon.