Sejarah Asal Usul Desa Kace, Berada di Perbatasan Antara Pangkalpinang dan Bangka

25 April 2023, 09:15 WIB
Sejarah Asal Usul Desa Kace, Berada di Perbatasan Antara Pangkalpinang dan Bangka /Portalbangkabelitung.com/https://kace.bangka.go.id/

Portalbangkabelitung.com- Simak asal usul desa Kace Mendo Barat yang terletak diperbatasan kota Pangkalpinang dan kabupaten Bangka. Sejarah nama desa Kace memiliki keunikan.

Kace merupakan salah satu desa yang termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Bangka, Provonsi Kepulauan Bangka Belitung.

Menariknya, walau masuk ke wilayahnya Kabupaten Bangka, Kace nyatanya lebih dekat dengan Kota Pangkalpinang.

Baca Juga: Sejarah Asal Usul Nama Tua Tunu Pangkalpinang Ternyata Begini, Jarang Diketahui Orang

Desa Kace berada di perbatasan antara Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.

Dibalik itu semua, ternyata sejarah asal usul nama Desa Kace sangat unik. 

Kebanyakan orang khususnya orang asli Bangka bisa jadi tidak mengetahui sejarah asal-usul Desa Kace ini

Nama Kace sendiri terbilang asing di telinga. Tapi dibalik penamaan desa tersebut ada sejarahnya.

Baca Juga: UPDATE Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H Putuskan Lebaran Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah Berbeda Tanggal!

Penasaran bukan? Simak asal usul Desa Kace yang berada di perbatasan antara Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka sebagaimana dilansir Portalbangkabelitung.com dari laman kace.bangka.go.id.

Nama Desa Kace ternyata diambil dari nama sebuah kacang bernama Katje atau Kace.

Katje sendiri merupakan jenis kacang-kacangan jawa atau kekara yang memiliki nama latin Phaseolus lunatus dari suku Fabaceae (Leguminosae).

Kacang Katje ini sejenis kacang yang tumbuh menjalar atau memanjat.

Orang Bangka sendiri menyebutkan kacang kekara ini dengan nama kacang Katje.

Baca Juga: Permahi Bangka Belitung Sentil Dugaan Suka Pamer Hidup Mewah Monica Haprinda Istri Walikota Pangkalpinang

Nama lain dari kacang Katje ini adalah kacang Kratok, kacang mas, roay (Sd.); kårå, kratok (Jw.); kratok, gribig (Md.); saru (Minh.), dan kacang merah (Ptk).

Di Malaysia disebut kacang jawa, kacang cina, atau kekara kratok; di Filipina sibatse simaron, patáni, zabache; di Thailand thua rachamat; dan di Vietnam dâu ngu. Di tempat-tempat lain di Jawa juga dikenal sebagai kårå legi, kårå manis, atau kårå bethik.

Bagian yang dipanen dari kacang Katje adalah bijinya, biji yang muda, polong yang muda, pucuk dan kecambahnya, sebagai bahan makanan manusia maupun ternak.

Berdasarkan cerita turun-temurun masyarakat Kace dulunya, tumbuhan kacang Katje ini tumbuh subur di setiap rumah-rumah warga.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Pantai di Pulau Bangka Wilayah Pangkalpinang, Sungailiat, dan Sekitarnya

Tak hanya kacangnya yang bermanfaat, daunnya pun bisa dijadikan sayuran oleh warga.

Lantaran sangat bermanfaat bagi warga saat itu, para leluhur menamakan wilayahnya dengan nama Desa Katje atau Kace yang juga melambangkan kesuburan.

***

 

 

Editor: Suhargo

Tags

Terkini

Terpopuler