Portalbangkabelitung.com - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi yang terdiri dari dua pulau besar yakni Bangka dan Belitung.
Pulau Belitong (Belitung) memiliki beragam suku yang hidup di pulaunya. Salah satunya suku Sawang. Suku Sawang adalah kelompok etnis yang hidupnya berpindah-pindah di laut kawasan pantai pulau-pulau kecil di sekitar Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
Suku Sawang dikenal juga dengan sebutan Suku Laut atau Suku Sekak. Di Belitung, Suku Sawang tinggal di daerah Juru Seberang, Kampung Baru/Kampung Laut, dan Gantung.
Baca Juga: Cerita Bangka Belitung: Tentang Pulau Belitong, Sejarah Hingga Asal-Usulnya
Karena hidup di sekitar perairan, Suku Sawang terkenal sebagai pemandu, penyelam, dan nelayan yang andal. Mereka hidup di perahu dari satu tempat ke tempat lain, dari satu pulau ke pulau lainnya. Pola kepindahan berlangsung sesuai dengan pergantian musim penangkapan ikan. Bila bukan musim tangkap ikan, mereka menetap sementara di sekitar pantai untuk tinggal di perahu atau gubuk terapung. Namun, setelah adanya kebijakan pemerintah pada dekade 80-an yang mewajibkan mereka tinggal di darat, mereka mulai membangun pemukiman rumah panggung di pesisir pantai.
Udara di sekitar pesisir pantai terkenal lebih panas dari daerah yang lebih jauh dari pantai. Oleh sebab itu, orang-orang dari Suku Sawang memiliki warna kulit yang cenderung lebih gelap apabila dibandingkan dengan orang Belitung pada umumnya. Rambut mereka lurus dan sebagian yang lain bergelombang dan kaku seperti mayang mengurai. Selain itu, badan mereka juga terlihat kekar dan tegap
Bahasa yang dipakai oleh Suku Sawang bernama bahasa Sekak, yaitu bahasa Melayu tapi memiliki dialek yang berbeda dengan suku asli lain di daerah Belitung.
Suku Sawang memiliki beragam kesenian yang patut dilestarikan. Ada tarian dan lantunan lagu yang bersair pantun. Kemudian Kerajinan dari suku Sawang adalah Tikar Tagem yaitu Tikar Besar, Kajang Sejenis Tenda untuk di perahu.