Network
Portalbangkabelitung.com-Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyetop vaksinasi COVID-19 di semua gerai layanan.
Namun pihak Dinas Kesehatan Kabapten Bangka menyetop vaksinasi COVID-19 di semua gerai layanan hanya bersifat sementara saja.
Dilansir dari babel.antaranews.com menginformasikan bahwa stok vaksin untuk wilayah Kabupaten Bangka sudah habis.
Baca Juga: Arti Inflasi, Resesi, Resflasi dan Deflasi: Cek Pengertiannya!
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti di Sungailiat.
"Sejak kemarin Selasa, 1 januari 2023, kami terpaksa menghentikan sementara layanan vaksinasi untuk masyarakat karena stok vaksin yang tersedia sebelumnya sudah habis dipakai," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti.
Namun masyarakat kabupaten Bangka tidak perlu khawatir karena layanan vaksin COVID-19 akan dilanjutkan kembali setelah mendapat pasokan vaksin dari pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi.
Baca Juga: VIDEO: Detik-detik Dua Remaja Bunuh Bocah 11 Tahun Usai Tergiur Harga Organ Tubuh di Makassar
Berdasarkan keterangan yang ada, hingga Senin 9 januari 2023 realisasi layanan vaksin dosis pertama sudah mencapai 82,34 persen atau 236.858 orang dari target 287.667 orang.
Vaksin dosis kedua 70,12 persen atau 201.711 orang.
Kemudian vaksin penguat dosis pertama 32,12 persen atau 70.964 orang dan penguat dosis dua 6,91 persen atau 1.613 orang.
Baca Juga: Banyak Keutamaan Manfaat Sholat Dhuha Bagi Umat Islam, Cek Waktu Terbaik Untuk Sholat Dhuha Bagi Umat Muslim
Menurut data layanan vaksinasi tersebut yang terbilang cukup tinggi, kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka juga berhasil dikendalikan atau hanya tersisa satu orang pasien aktif COVID-19 asal Kecamatan Puding Besar.
Sementara tujuh kecamatan lain seperti Kecamatan Sungailiat, Riau Silip, Mendo Barat, Pemali, Merawang, Belinyu dan Kecamatan Bakam dinyatakan nihil kasus virus SARS-CoV-2.
Walaupun kasus COVID-19 sudah mulai reda akan tetapi masyarakat harus tetap mewaspadai jangan sampai terjadi lonjakan kasus kembali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.***
