Macam-macam Penyakit Bayi yang Sering Muncul, Bunda Harus Siaga

12 Desember 2022, 17:45 WIB
Inilah 7 Makanan Ibu Menyusui yang Melancarkan ASI, Bayi Kenyang, Bunda Bahagia /Pexels /Polina Tankilevitch

Portalbangkabelitung.com- Penyakit pada bayi sering kali sulit dikenali karena bayi belum bisa berbicara atau menunjukkan bahwa ia sedang sakit. Berikut macam-macam penyakit bayi yang sering muncul, para bunda sebaiknya harus siaga.

Bunda harus lebih cermat serta mampu mengenali beberapa gejala dan tanda ketika si kecil sakit.

Penyakit pada bayi tentu harus diketahui para orang tua. Rupanya, ada kecenderungan beberapa macam penyakit kerap muncul pada bayi

Baca Juga: Inilah Gejala Awal Penyakit Batu Ginjal, Cek Segera!

Seringkali, tangisan menjadi indikasi bayi merasa tidak nyaman atau sakit.

Berikut adalah beberapa macam penyakit umum pada bayi :

  1. Pilek

Infeksi virus dituding sebagai penyebab utama pilek sebagai penyakit pada bayi yang membuat selaput hidung dan saluran pernapasan memproduksi lendir.

Bayi akan mengalami demam sebagai salah satu gejalanya.

Baca Juga: 9 Gejala Penyakit Batu Ginjal dan Cara Menghindari Penyakit Batu Ginjal Sejak Dini!

Kadang sulit bernapas, batuk, napas tersengal-sengal, dan pola makan atau tidur terganggu. Bayi juga mengalami bersin atau kadang nafsu makan menurun.

  1. RSV

RSV, atau Respiratory Syncytial Virus, adalah virus yang menyerang saluran pernapasan bayi di tahun pertama kelahirannya dan bisa berpotensi sangat serius.

Penyakit pada bayi ini lebih berisiko menjangkiti bayi prematur.

Penyakit bayi ini adalah penyebab utama rawat inap gangguan pernapasan anak-anak di bawah usia 1 tahun.

Baca Juga: Jangan Sepelekan, Penyakit ‘Ain Ini Sering Terjadi Di Sekitar Kita

Gejala RSV antara lain pilek, demam, batuk, dan sesak napas. Gejala-gejala ini dapat berlangsung selama beberapa minggu.

Jika virus menginfeksi saluran bronkus, maka dapat menyebabkan penyakit bronkitis dan radang paru-paru.

  1. Sulit buang air besar

Setelah bayi mengonsumsi makanan padat, penyakit bayi yang umum terjadi adalah sulit buang air besar.

Feses yang keras akan terasa sakit saat ingin dikeluarkan. Akibatnya, bayi jadi enggan toilet training.

Baca Juga: Cacar Monyet Berbahaya atau Tidak? Ini Penyebab dan Gejala Penyakit Cacar Monyet 'Monkeypox'

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, kesulitan buang air besar ini dapat disebabkan karena nyeri karena tinja yang keras, kurang asupan cairan, dan trauma, misalnya di toilet ada kecoa yang membuat mereka takut.

Jika bayi tidak BAB, maka tinja akan semakin keras karena air diserap oleh dinding usus,

Untuk memeriksa apakah bayi mengalami kesulitan buang air besar, perhatikan frekuensi BAB dan tekstur fesesnya.

  1. Diare

Bayi yang terkena diare akan sering buang air besar dan teksturnya sangat encer tanpa ampas.

Baca Juga: Penyakit Polio Kini Menyerang 3 Negara, Inilah Manfaat Vaksin

Penyebab diare dipicu oleh virus, tetapi bisa juga bakteri, alergi, atau obat-obatan tertentu.

Bahaya yang mengintai penyakit bayi ini adalah dehidrasi. Sebab, bayi akan kehilangan banyak cairan tubuh.

Waspadai gejala-gejala dehidrasi pada bayi akibat diare sebagai berikut:

  • Lemas
  • Rewel
  • Mata cekung
  • Ubun-ubun cekung
  • Buang air kecil sedikit
  • Elastisitas kulit menurun

Baca Juga: Gejala Penyakit Lupus yang Perlu Diwasdapai, Serta Kenali Tanda Khusus Sebagian Pengidapnya

  1. Demam

Jika suhu tubuh bayi terasa panas, segera ambil termometer untuk memastikan kondisinya.

Bayi dianggap mengalami demam tinggi jika suhu tubuhnya melebihi 37 derajat celcius.

Cara menurunkan panas pada bayi adalah dengan memberikan parasetamol khusus untuk bayi.

Selain itu, ganti pakaian bayi dengan bahan kain yang lebih tipis.

Baca Juga: Punya Kebiasaan Aneh Saat Berhubungan Seks? Yuk Kenali Gejala Penyakit Kelamin Menular, MEMATIKAN!

  1. Infeksi Telinga

Saat bayi mengalami pilek atau flu, cairan lendir dapat menumpuk di bagian telinga tengah. Selanjutnya, cairan ini bisa menjadi sarang bakteri dan menginfeksi gendang telinga.

Bayi akan merasakan sakit di bagian telinga sehingga menangis dan rewel. Penyakit infeksi telinga pada bayi termasuk penyakit umum.

Gejala infeksi telinga adalah bayi akan menjadi rewel, terbangun di malam hari karena merasakan sakit, tidak mau berbaring, menangis saat menyusu, dan mengeluarkan cairan kekuningan yang berbau dari telinga

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Penyakit Kanker Serviks Lengkap dengan Cara pencegahannya!

  1. Penyakit Kuning

Penyakit kuning pada bayi terjadi akibat kelebihan kadar bilirubin pada tubuh. Bilirubin diketahui merupakan pigmen berwarna kuning kecokelatan yang dihasilkan tubuh saat sel darah merah beregenerasi.

Hati memproses zat ini sehingga dibuang melewati usus. Sayangnya, karena hati bayi belum matang dengan sempurna, bilirubin pun tidak dibuang dengan lancar.

Akhirnya, bilirubin menumpuk dan kulit terlihat kuning. Sebenarnya, penyakit kuning muncul pada hari ketiga setelah bayi lahir.

Baca Juga: Ketahui Tentang Penyakit Kanker Prostat yang Diidap SBY, Dari Faktor Risiko, Gejala, Hingga Pengobatan

Lalu, warna kekuningan pada kulit akan hilang saat mencapai hari kesepuluh. Untuk bayi prematur, penyakit kuning ini bisa terjadi selama dua minggu.

  1. Ruam Popok

Ruam popok terjadi ketika si kecil mengalami iritasi pada daerah bokong dan selangkangan. Ruam popok ditandai dengan adanya kemerahan dan sisik.

Biasanya, ruam popok terjadi karena popok tidak segera diganti, kulit bayi yang sensitif, atau lecet akibat gesekan.

Baca Juga: HARI Lupus Sedunia 2022: Yuk Kenali Apa Itu Penyakit Lupus, Bisakah Disembuhkan? Simak Gejalanya

  1. Apnea

Apnea adalah penyakit pada bayi yang ditandai napas berhenti mendadak selama 15 hingga 20 detik.

Hal ini menyebabkan kulit bayi terlihat biru. Sebenarnya, memang bayi mudah terlihat biru. Namun, warna ini mudah kembali berubah menjadi pink ketika meningkatnya sel darah merah.

  1. Cradle Cap

Cradle cap adalah adalah dermatitis seboroik pada bayi. Penyakit pada bayi ini terjadi ketika kerak pada kulit kepala yang dialami bayi.

Baca Juga: 8 Cara Terhindar Penyakit, Tips Tetap Sehat Dikala Pandemi Covid-19

Kerak ini terjadi akibat adanya minyak yang berlebih pada kulit kepala. Berbeda dengan dermatitis atopik, cradle cap tidak terasa gatal.

Hanya saja, cradle cap terkadang menimbulkan kemerahan pada kulit kepala. Menurut riset yang terbit pada jurnal Cochrane Library, cradle cap bisa diatasi dengan penggunaan sampo, pelembap, krim antijamur atau pun steroid.

Jika Anda melihat bayi mengalami tanda-tanda penyakit seperti di atas, konsultasi lebih lanjut ke dokter anak.

Demikian macam-macam penyakit yang sering muncul pada bayi. Untuk para Bunda tetap waspada ya. ***

Editor: Dea Megaputri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler