Diprediksi Tiga Bulan lagi! Peluncuran Vaksin Covid-19

4 Oktober 2020, 04:34 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona. /PIXABAY/ Pete Linforth

Portalbangkabelitung.com- Indra Rudiansyah (28) salah satu Mahasiswa Indonesia yang ikut terlibat dalam penelitihan Vaksin Covid-19.

Bergabung Indra Rudiansyah dengan tim Jenner Institute Uni of Oxford dalam membantu uji klinis Vaksin Covid-19 yang tengah berlangsung di Universitas tertua di dunia.

Peluncuran massal vaksin Covid-19 di Inggris diperkirakan dapat dilakukan kurang dari tiga bulan, demikian yang dilaporan Antara News.

Baca Juga: Cari Perhiasan: Simak! Harga Emas Mulai Anjlok Oktober 2020

Dilansir Pikiranrakyat-bandungraya.com dari Antara pada 3 Oktober 2020.

Sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiranrakyat-bandungraya.com yang diberitakan pada 3 Oktober 2020.

Dimuat dengan judul artikel “Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca Inggris Diprediksi Rampung 3 Bulan ke Depan”.

Baca Juga: Keberuntungan dan Cinta, Ramalan Zodiak 4 Oktober 2020

Demikian para ilmuwan yang mengerjakan vaksin Oxford berharap regulator memberikan persetujuannya sebelum awal 2021.

Times melaporkan, program imunisasi Covid-19 lengkap, yang mengikutsertakan anak-anak, bisa lebih cepat dari yang diprediksikan.

Disebutkan pula bahwa pejabat kesehatan memperkirakan semua orang dewasa akan mendapatkan satu dosis vaksin dalam enam bulan.

Baca Juga: Jangan Lewatkan! RCTI Tayangkan Animasi 'BIMA S' Asli Buatan Indonesia pada 4 Oktober 2020

Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengatakan mulai mengevaluasi data calon vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca bersama Universitas Oxford, secara nyata.

Hal itu menjadi langkah pertama yang bertujuan mempercepat proses persetujuan vaksin di kawasan tersebut.

Kabar peninjauan EMA juga membuka peluang besar untuk menjadikannya vaksin pertama yang disetujui di Eropa.

Baca Juga: Terbaru! Bagi ARMY sebagai Penggemar, Game BTS Universe Story Wajib Dimainkan

Sekaligus yang dianggap unggul dalam perlombaan global penemuan vaksin untuk Covid-19, yang telah menelan satu juta orang lebih di seluruh dunia.

Times juga melaporkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan sejumlah rencana yang mencakup izin pemberian vaksin yang lebih luas oleh petugas kesehatan, pendirian pusat vaksinasi drive-through dan perekrutan bantuan militer.

Hal ini mengacu pada uji coba calon vaksin dilakukan, saat Amerika Serikat mengumumkan akan mempercepat perolehan izin sebelum pemilihan presiden berlangsung pada 3 November 2020.

Baca Juga: Gubenur Babel Beri Bantuan Sarana dan Prasarana pada Pesantren di Babel

Walau demikian, para perusahaan pembuat vaksin ternama di AS dan Eropa berjanji tetap akan mengikuti seluruh tahapan ilmiah yang ditetapkan demi mengetahui keamanan serta khasiat calon vaksin sebelum produksi massal.

Perusahaan menegaskan mereka tidak akan tunduk pada tekanan politik yang ingin mempercepat tahapan uji coba.

AstraZeneca setuju akan menyediakan kurang lebih tiga miliar dosis vaksin ke beberapa negara.

Baca Juga: Terus Melonjak Naik, Daftar Hagra Emas UBS 3 Oktober 2020

Kepala ilmuwan WHO mengatakan pemberhentian sementara itu dapat menjadi pengingat bahwa proses uji coba tidak selamanya lancar.

“Risiko itu tidak dapat dihindari dalam uji coba skala besar, masalah keselamatan mungkin akan muncul,” kata profesor bidang obat-obatan buatan dari Imperial College London, Peter Openshaw.

"Kita semua harus berharap tidak ada insiden lain ke depannya dan vaksin itu terbukti aman serta efektif,” kata dia.***( Fitri Nursaniyah, Yuda Romansyah/ prbandungraya.pikiran-rakyat.com)

Editor: Suhargo

Sumber: PR Bandung Raya

Tags

Terkini

Terpopuler