Kemudian aspek eksternal meliputi lingkungan.
Indikasi awal gender dysphoria dapat hadir sejak masih kecil, antara umur dua hingga tiga tahun.
Baca Juga: PENYEBAB Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal Tengah, Pakar Investigasi Ungkapkan Hal Ini
Bagi anak-anak yang mengalaminya gender dysphoria salah satu ciri-cirinya adalah menolak mainan yang biasanya digemari oleh gendernya.
Perbedaan ciri-ciri dan gejala disforia gender pada anak-anak dan orang dewasa tertulis di bawah ini.
Berikut ini adalah gejala disforia gender pada anak-anak:
Baca Juga: VIDEO: Detik-detik Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal Bawa 72 Penumpang
- Secara konsisten merasa dirinya adalah perempuan atau sebaliknya meski memiliki jenis kelamin laki-laki atau sebaliknya
- Tidak mau mainan atau pakaian yang tidak sesuai dengan identitas gendernya
- Tidak ingin buang air kecil sesuai dengan jenis kelaminnya (misalnya pria dengan gender dysphoria, memilih untuk buang air kecil dalam keadaan jongkok atau duduk)
- Berbicara tentang keinginannya untuk menjalani operasi ganti kelamin
- Merasa stres dengan perubahan tubuhnya saat mengalami pubertas
Baca Juga: Berkenalan Lebih Dekat dengan Kebudayaan Bangka Belitung
Berikut ini adalah gejala disforia gender pada remaja dan orang dewasa:
- Merasa bahwa jenis kelamin biologis tidak selaras dengan identitas gender-nya
- Tidak menyukai alat kelamin yang dimiliki, sehingga menolak untuk mandi, ganti baju, dan berhubungan seksual
- Memiliki keinginan kuat untuk menghilangkan alat kelamin dan ciri-ciri biologis
- Seseorang akan didiagnosis dengan gender dysphoria jika beberapa gejala di atas ini, dirasakan selama 6 bulan atau lebih
Baca Juga: Sinetron Tajwid Cinta SCTV Berapa Episode? Begini Dugaan Kisah Akhir Dafri, Syifa, dan Alina