Sedangkan bohong biasa hanya dilakukan sesekali untuk waktu yang terdesak saja.
Seseorang yang memiliki Mitomania biasanya berbohong tanpa disertai tujuan khusus untuk menutupi kesalahan, memutar balikkan fakta atau penyebab lainnya.
Baca Juga: Apa itu Rabies? Kenali Bahaya Penyakit yang Ditular dari Hewan Ini!
Berdasarkan penelitian, Mitomania terjadi akibat ketidakseimbangan kadar hormon kortisol dalam otak.
Kortisol merupakan hormon stres yang berperan dalam merespon stres pada tubuh.
Penyebab lain Mitomania adalah adanya kegagalan dalam hidup, contohnya masalah keluarga, pertemanan, percintaan, pendidikan, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Tanda-tanda FOMO, Apakah Anda Termasuk? Kenali Gejalanya!
- Kebohongannya tampak tidak memiliki keuntungan khusus.
- Kisah yang diceritakan biasanya bersifat dramatis, rumit, dan detail.
- Mereka biasanya menggambarkan diri sebagai pahlawan atau korban.
- Mereka tampak yakin dan percaya bahwa kebohongannya benar-benar terjadi.
Baca Juga: Apa itu Attention Deficit Hyperactivity Disorder? Kenali Sejak Dini Gangguan Mental ini!
Saat ini, gejala Mitomania belum ada langkah-langkah khusus untuk pencegahannya.
Akan tetapi, segeralah kunjungi psikolog atau psikiater apabila orang terdekat Anda memiliki gejala-gejala tersebut.
Editor: Dea Megaputri
Sumber: psikologi.unnes.ac.id