Portalbangkabelitung.com - Sebuah superkomputer Jepang menunjukkan bahwa kelembapan dapat berdampak besar pada penyebaran partikel virus.
Ini menunjukkan peningkatan risiko penularan virus corona dalam kondisi kering dan dalam ruangan selama berbulan-bulan musim dingin.
Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan pelembap udara dapat membantu membatasi infeksi selama ventilasi jendela tidak memungkinkan.
Baca Juga: Festival Budaya Korea KCON: TACT season 2 Menarik 2 Juta Penonton
Hal tersebut terungkap berdasarkan sebuah penelitian yang dirilis pada hari Selasa, 13 Oktober 2020 oleh badan penelitian Riken dan Kobe University.
Para peneliti menggunakan superkomputer Fugaku untuk memodelkan emisi dan aliran partikel mirip virus dari orang yang terinfeksi di berbagai lingkungan dalam ruangan.
Sebagaimana diberitakan Tasikmalaya.pikiran-rakyat.com sebelumnya dalam artikel, "Hasil Studi Jepang: Tingkat Kelembapan Berpengaruh pada Penyebaran Aerosol Covid-19".
Baca Juga: Kampung Bahari Nusantara Dusun Sukal, Harapan Untuk Masyarakat Mandiri dan Sejahtera
Kelembapan udara yang lebih rendah dari 30% menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlah partikel aerosol dibandingkan dengan tingkat 60% atau lebih tinggi, simulasi menunjukkan.