Pemerintah Jokowi Disebut Ugal-ugalan dan Menjuluki Pemerintahan Jokowi sebagai Raja Utang

17 Januari 2021, 23:29 WIB
Pemerintah Jokowi Disebut Ugal-ugalan dan Menjuluki Pemerintahan Jokowi sebagai Raja Utang*/ /setkab.go.id

 

Portalbangkabelitung.com- Pada momen diskusi daring Pergerakan Indonesia Maju (PIM) bertajuk 'Outlook 2021: National Economic Outlook' pada Kamis 14 Januari 2021 ternyata nama Jokowi disebut-sebut dalam diskusi.

Salah satu Ekonom Senior INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Prof Didik Rachbini menjuluki pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sebagai raja utang.

Soalnya utang dari tahun 2019 hingga kini terus bertumpuk dan tidak kunjung diantisipasi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Minggu 17 Januari 2021: Al Menikahi Andin Hanya Karena Dendam, Terungkap!

"Pemerintah ugal-ugalan. Sejak 2019 zaman Jokowi utang itu terus bertumpuk-tumpuk tidak pernah dikendalikan," ujarnya Didik.

Hal tersebut sontak diutarakan dalam diskusi daring Pergerakan Indonesia Maju (PIM) bertajuk 'Outlook 2021: National Economic Outlook' pada Kamis 14 Januari 2021.

Dikatakan, utang yang terus membengkak itu bahkan ada yang disembunyikan dan nyaris tidak dipermasalahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).  

Baca Juga: Liverpool vs Manchester United: Ole Gunnar Solskjaer Sebut Pertandingan Melawan Liverpool Akan Mudah

"Ini disembunyikan Rp 921,5 triliun, tidak dibahas di DPR, tetapi yang dibahas Rp 446,3 triliun SBN (Surat Berharga Negara). Sedangkan Rp 475,2 triliun untuk membayar jatuh tempo," ungkapnya.

"Negara ini makin otoriter, pada tahun 2020 tanpa persetujuan DPR tidak apa-apa, utang diteruskan hingga Rp 1530,80 triliun. Mengubah utang tidak ada woro-woro di DPR, senyap," imbuhnya.  

Atas dasar itu, Didik menyatakan bahwa rezim Jokowi pantas disebut sebagai pemerintahan yang menjadi raja utang.

Baca Juga: Berbeda Jokowi, Presiden Filipina Rodrigo Lebih Pentingkan Warganya, Ingin Terakhir Disuntik Vaksin

"Jadi, Jokowi ini raja utang, pemerintahan Jokowi dengan data ini adalah raja utang," tegasnya.

Mirisnya, kondisi tersebut tidak bisa diubah oleh pemerintah.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan seakan kehabisan akal untuk membereskan beban negara yang yang kunjung selesai tersebut.

Baca Juga: Persaingan Ibu Mega dan Jokowi: Megawati Tak Percaya Jokowi Karena Pelihara Dinasti, Benarkah?

Disampaikan pula jika Menteri Keuangan Sri Mulyani mengerti jika ini bukan hal yang tidak dimengerti. Tapi saat ini tidak bisa apa-apa dengan tekanan politik.

"Jadi kalau kita kritik dia marah-marah, salah dia," ujar Didik sebagaimana dilansir dari GalamediaNews PRMN dengan judul "Sebut Pemerintah Ugal-ugalan, Ekonom Senior INDEF Juluki Pemerintahan Jokowi sebagai Raja Utang".

Selain Didik, narasumber lain yang hadir secara virtual di antaranya Managing Director PEPS, Anthony Budiawan; jurnalis senior sekaligus mantan Dirut PLN; Dahlan Iskan, ekonom Rizal Ramli; pengamat AEPI, Salamudin Daeng; Wakil Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM), Philips K Widjaya.

Baca Juga: Gibran Anak Jokowi Diduga Terseret Kasus Korupsi Bansos, Benarkah ? Simak!

Bahkan Ketua Umum DN-PIM, Din Syamsuddin.***(Dicky Aditya/GalamediaNews- Pikiran Rakyat)

 

Editor: Suhargo

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler