Presiden Jokowi Ke Forkopimda Jatim: 'Tapi Saya Minta, Tetap Minta Semuanya Hati-Hati'

20 Agustus 2021, 23:59 WIB
Presiden Jokowi Ke Forkopimda Jatim: 'Tapi Saya Minta, Tetap Minta Semuanya Hati-Hati' /

Portalbangkabelitung.com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) untuk tetap fokus dan waspada.

Hal itu karena, meskipun angka kasus aktif Covid-19 dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit atau BOR relatif menurun.

Peringatan yang disampaikan oleh Presiden saat memberikan pengarahan kepada Forkopimda se-Provinsi Jawa Timur di Pendopo Ronggo Djoemeno, Kabupaten Madiun, pada Kamis, 19 Agustus 2021.

Baca Juga: Shawn Mendes Rilis Video Summer of Love Feat Tainy, Lagu Musim Panas di Pantai Mallorca yang Eksotis

"Tadi ya, oke, yang disampaikan Bu Gub tadi sudah turun, BOR-nya turun, kasus aktif turun. Tapi saya minta, tetap minta semuanya hati-hati. Waspada mengenai yang namanya Covid-19 ini. Jangan sampai ada varian baru datang karena bermutasi dan kita tidak waspada tahu-tahu meledak menjadi jumlah yang sangat banyak," kata Presiden Jokowi.

Presiden juga meminta kepada semua pihak terkait yang ada di Jawa Timur agar turut serta dalam menangani pandemi Covid-19.

Hal ini juga berkaitan dengan tanggung jawab di daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Viral Keputusan Childfree Oleh Seorang Youtuber, Bagaimana Pendapat Islam Mengenai Childfree?

Jokowi juga menyampaikan beberapa arahan, termasuk meminta Pangdam dan Kapolda untuk menggerakkan semua unsur di bawahnya.

Arahan Jokowi itu bermaksud agar mengurusi tempat isolasi terpadu (isoter) bagi masyarakat yang terpapar.

"Kurangi yang isoman (isolasi mandiri), ditarik ke isolasi yang terpusat. Ini akan sangat mengurangi sekali laju penyebaran (Covid-19)," ujarnya.

Baca Juga: Wow A.C.E akan Wamil Bulan September 2021 Mendatang, Simak Faktanya!

Jokowi juga meminta agar percepatan vaksinasi dilakukan dan meminta kepada seluruh bupati/wali kota agar segera menghabiskan stok vaksin.

Pada bulan Agustus ini Indonesia akan kedatangan sedikitnya 72 juta dosis vaksin dan pada bulan September akan kedatangan 70 juta dosis vaksin.

"Yang biasanya itu sebulan hanya 8 juta (dosis vaksin), 10 juta (dosis vaksin), selama tujuh bulan kita hanya dapat 68 juta (dosis vaksin). Berarti per bulan kira-kira hanya 10 juta (dosis vaksin). Ini 72 (juta dosis vaksin), 70 juta (dosis vaksin), sehingga cepat habiskan," kata Jokowi.

Baca Juga: Jajaran Perusahaan Peraih Top CSR of The Year 2021, Simak Perusahaan yang Terpiliih!

Presiden Jokowi turut menyoroti tingginya angka kematian di Jawa Timur yang mencapai 7,1 persen.

Baginya, beberapa kemungkinan penyebab angka kematian yang tinggi ini karena mereka yang isoman tidak segera dibawa ke isoter.

Selain itu, mereka yang bergejala berat tidak segera dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga: Lirik Lagu Summer of Love Shawn Mendes Feat Tainy , It was the Summer of LaLa Love!

"Saturasinya sudah turun baru dibawa ke rumah sakit, terlambat, yang banyak di situ. Yang kedua komorbidnya. Dua ini menurut saya (penyebab) kenapa (angka kematian) tinggi. Sehingga, sekali lagi, isolasi terpusat itu betul-betul menjadi kunci, baik untuk penyebaran, juga untuk menekan angka kematian. Di saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya sudah berat," jelasnya.

Presiden juga meminta setiap unsur pemerintah daerah serta TNI dan Polri di daerah harus mengerti betul detail di lapangan terkait penanganan Covid-19.

Dengan begitu, langkah antisipasi dan respons yang tepat terhadap perubahan situasi cepat dan tepat untuk dilakukan.

Baca Juga: SAD ENDING! Nevertheless Episode 10: Yoo Na-bi akan Pilih Siapa di Episode Terakhir?

"Jangan sampai kita enggak tahu posisinya, kemudian virusnya masuk, baru kita grobyakan. Ini jangan sampai terjadi," katanya.

"Saya sekali lagi hanya titip untuk urusan Covid ini tiga hal. Yang pertama, pindahkan yang isoman ke isoter di semua kabupaten dan kota. Pindahkan semua yang isoman, masuk ke isoter. Yang kedua, vaksinasi yang dipercepat, kecepatan vaksinasi, ini menjadi kunci. Yang ketiga, yang berkaitan dengan obat jangan sampai terlambat. Sudah masuk ke isolasi terpusat, obatnya segera diberikan," lanjutnya.***

 

Editor: Suhargo

Tags

Terkini

Terpopuler