Portalbangkabelitung.com- Berikut kronologi Bjorka mulai dari awal kemunculan hingga serangan yang diluncurkan.
Simak kisah hacker Bjorka lengkap mulai dari awal hingga mulai meretas data Pemerintah Indonesia.
Siapa sebenarnya sosok di balik akun Bjorka yang mengklaim berhasil membobol beberapa data milik pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Empat Orang jadi Korban Diserang Hacker Bjorka, Salah Satunya Sosok Nomor 1 Pemerintah Indonesia
Bjorka berhasil meretas 105 juta data warga Indonesia yang diklaim berasal dari Komisi Pemilihan Umum.
Selain itu ia juga mengklaim bahwa ia berhasil meretas dari 1,3 Miliar data restigari SIM card milik penduduk Indonesia.
Tak sampai disitu data dari pelanggan Indihome juga ikut bocor di tangan Bjorka hingga yang terbaru diduga surat menyurat dan dokumen milik Presiden Jokowi yang berasal dari Badan Intelijen Negara juga ikut bocor.
Baca Juga: SOSOK Hacker Bjorka yang Bikin Penasaran, Terungkap Siapa Dibalik Foto Profil Bjorka
Hal itu tak ayal membuat Johnny G Plate selaku Menteri Komunikasi dan Informasi berang dan melakukan perlawanan.
Ia membocorkan data milik Johnny G Plate pada 10 september yang lalu di grup Telegram bertepatan dengan ulang tahun beliau.
Bukannya jera, Hacker Bjorka malah membocorkan data pribadi milik Menkominfo tersebut mulai dari NIK sampai nomor HP pribadinya.
Baca Juga: LOGIN Web Forum Bjorka, Waspada 6 Data Rahasia Ini Dijual Hacker via Link Berikut
Tak sampai disitu Bjorka bahkan mengancam bahwa ia akan membocorkan dokumen rahasia milik Presiden Republik Indonesia.
Bjorka juga mengumumkan bahwa ia akan membocorkan data MyPertamina, dia beralasan hal ini dilakukan untuk mendukung aksi demo yang terjadi di Indonesia atas keputusan kenaikan harga BBM.
Seolah olah tak cukup sampai disitu, warganet membuat permintaan untuk Bjorka menyelidiki tentang kasus pembunuhan Munir.
Permintaan warganet itu muncul di grup Telegram yang diduga milik Bjorka yang bernama Bjorkanism.
Dalam cuit salah akun Twitter yang diduga milik Bjorka ia mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan agar suatu negara sadar bahwa kebijakan perlindungan data di negara tersebut buruk.
“Saya hanya ingin menunjukan betapa mudahnya bagi saya masuk ke berbagai pintu, karena kebijakan perlindungan data yang buruk, apalagi jika dikelola oleh pemerintah,” ujar akun Twitter @bjorkanism.
Baca Juga: Siapa Bjorka? Ini Deretan Aksi Peretasan yang Dilakukan Hacker Viral
Walaupun begitu dari pihak KPU yang merupakan salah satu yang diserang oleh Bjorka mengaku data Pemilu masih aman.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota KPU RI Idham Holik seperti yang dikutip dari Antara pada 7 September 2022.
“Pertanyaannya apakah website dan aplikasi KPU bocor atau tidak, ya, kami pastikan aman,” kata Idham.***