PORTAL BANGKA BELITUNG - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto diterpa isu tak sedap, Bakal capres Koalisi Indonesia Maju disebut pernah menampar hingga mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi.
Tersebar kabar Prabowo tampar dan cekik Wamentan. Isu Prabowo menampar dan mencekik Wakil Menteri Pertanian ini bermula dari unggahan di media sosial.
Meski sudah tersebar luas, Prabowo santai menanggapi kabar yang beredar. Ketika ditemui usai meninjau PT Pindad di Bandung, Jawa Barat, Prabowo yang sedang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu angkat bicara mengenai kontroversi 'kekerasan' dalam rapat kabinet.
Mulanya, ketika isu disinggung, Jokowi yang lebih dulu bersuara. Dia menilai wajar jika isu tak sedap semacam itu mengudara di tahun-tahun politik. Apalagi bagi para bacapres di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ada Kemungkinan Jika Prabowo Jadi Cawapres Puan Maharani
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto Tanggapi Isu Prabowo Menampar dan Cekik Wamentan
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons isu liar mengenai bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto menampar dan mencekik wakil menteri dalam sebuah rapat terbatas di Istana Negara.
Baca Juga: Klarifikasi Isu Kontroversial: Prabowo Subianto Mencekik dan Menampar Wakil Menteri Pertanian
Setelah isu tersebut luas beredar, Prabowo Subianto dan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi telah menepis isu tersebut.
Meskipun sudah adanya klarifikasi, entah kenapa Hasto lantas mengumpakan bahwa tidak ada asap jika tidak ada api. Menurutnya, karakter seseorang tidak dapat diubah dengan mudah.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Fakta Jika PKS Tak Akan Usung Prabowo Dalam Pilpres 2024, Ada Apa?
"Ingat pepatah, 'tidak ada asap tanpa api'. Jadi berbicara karakter seseorang itu kan tidak begitu mudah diubah," ujarnya kepada wartawan di DPP PDIP pada Selasa, 19 September 2023 sebagaimana dilansir dari Pikiran Rakyat.
Memanfaatkan momentum isu Prabowo ini, Hasto justru menghimbau dan menyarankan masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin.
"Tapi yang penting adalah bagaimana kita di dalam memilih pemimpin nasional harus melihat betul rekam jejak karakter, agenda strategis, kemudian kita perkuat narasi membangun bangsa."
Baca Juga: Pengumuman Formasi PPPK 'P3K' Guru 2023 di Provinsi Bangka Belitung, Cek Daftarnya Segera!
"Tetapi ketika ada berbagai berita-berita, ya itu sekali lagi, tidak bisa kalau dari perumpaan tidak ada asap kalau tanpa api," tutur dia.
Prabowo menepis isu yang menyebut dirinya melakukan tindak kekerasan kepada Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Prabowo bahkan mengaku belum pernah sama sekali bertemu dengan wamen yang bersangkutan, yakni Harvick Hasnul Qolbi. Setiap dia berurusan atau berkelindan tugas dengan Kementan, Prabowo mengatakan dia selalu berkoordinasi bersama Mentan Syahrul Yasin Limpo, bukan wakilnya.
"Nggak pernah tuh. Selalu menterinya saya," kata Prabowo.
Terkait peluang melaporkan penyebar hoaks ke pihak berwajib, bakal capres di Koalisi Indonesia Maju ini mengaku masih mempelajari kemungkinan itu.
"Kita akan berusaha sejuk, sejuk. Tapi nanti sedang diproses juga, dipelajari nanti ya," katanya.
Baca Juga: Pertempuran Makin Sengit Antara Shopee Live dan TikTok Live, Siapa Lebih Unggul?
Dalam kesempatan terpisah, Presiden Jokowi juga membantah isu tersebut dan memberikan pembelaan kepada Prabowo.
"Setahu saya, tidak ada peristiwa seperti itu. Masa nyekik," kata Jokowi kepada wartawan pada Selasa, 19 September 2023.
Menurut Jokowi, isu-isu liar kerap muncul saat tahun politik. Maka dari itu, masyarakat diminta untuk menggali kebenaran terlebih dahulu soal isu yang beredar.
Baca Juga: Catat Rangkuman IPA Kelas 6 Semester 1 Bab 5 Materi Perubahan Benda, Pelajari Segera!
"Tahun politik banyak berita-berita seperti itu. Tolong di-cross check kebenarannya, jangan diterima mentah-mentah," tutur dia.
Jokowi bahkan sempat memberikan pernyataan testimoni soal tingkat kesabaran Prabowo Subianto, salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju Jilid II di bawah kepemimpinannya.***