Portalbangkabelitung.Com- Semenjak persiapan kemerdekaan dahulu kala hingga Indonesia kini berusia 75 tahun, Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia dipersoalkan sebagian penghuni negeri ini.
Mereka tergiur dengan ideologi luar yang belum tentu cocok diterapkan di Indonesia.
Untuk itu, seluruh elemen bangsa perlu bersinergi dalam rangka pembumian Pancasila dengan menggunakan metode yang cocok, agar seluruh rakyat Indonesia menerima Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara.
Baca Juga: UMKM Bangkit, Pulau Laskar Pelangi Gelar Expo Belitung
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Relawan Jokowi Centre (RJC), Imanta Ginting, menanggapi situasi belakangan ini sehubungan dengan berkembangnya paham luar di tengah masyarakat.
Menurut Imanta, perkembangan teknologi dan keterbukaan informasi yang terjadi saat ini telah membuat informasi tersebar secara meluas, mudah, dan cepat.
"Tercipta kebebasan yang tidak terbatas, sehingga tidak ada sekat pemisah antara ruang privat dan ruang publik. Informasi termasuk hoax bebas bergerak tanpa bisa dikendalikan oleh negara," ujarnya kepada media portalbangkabelitung.com.
Baca Juga: Ronald Koeman Sengaja Tidak Masukkan Messi, De Jong ke Skuat
Menurut Imanta, penyebaran informasi, pengorganisasian kelompok, dan penggalangan sumber daya kerap dilakukan atas nama kebebasan dan demokrasi, tanpa memperhatikan keselarasannya dengan nilai dan ideologi bangsa.
Akibatnya, lanjut Imanta, paham luar berbasis identitas bergerak bebas di Indonesia, hingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.