Adapun zona hijau tidak terdapat kasus baru, jumlahnya menurun dari 12 menjadi 11 kabupaten/kota.
Baca Juga: Benarkah Asap Rokok Bisa Menyebarkan Virus Corona? Simak Penjelasannya
Dan zona hijau tidak terdampak jumlahnya tetap yaitu 4 kabupaten/kota.
"Meskipun pada minggu ini terjadi penurunan kasus, namun zonasi tetap mengalami pergeseran ke zona yang lebih berisiko. Ini menunjukkan bahwa penurunan kasus saja, tidak cukup membuat sebuah kabupaten/kota bergeser zonasinya ke arah yang kurang berisiko," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Menurutnya, diperlukan konsistensi dalam upaya penanganan kasus yang ada, agar dapat menurunkan kematian dan meningkatkan kesembuhan.
Baca Juga: Tidak Perlu Repot Lagi, Cukup Gunakan Gawai Untuk Scan Dokumen, Cepat dan Efektif
Selain itu, menurutnya testing dan tracing menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi tingkat risiko penularan di suatu daerah.
Dirinya meminta seluruh bupati dan walikota se-Indonesia untuk rutin memantau perkembangan zonasi risiko wilayahnya termasuk anggota masyarakatnya.