Portal Bangka Belitung- Konflik internal di Partai Demokrat hingga kini tak kunjung berakhir.
Perseteruan antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan kubu Moeldoko masih terus berlangsung.
Masing-masing kubu merasa sistem kepengurusan yang telah terbentuk memiliki keabsahan seiring dengan AD/ART Partai Demokrat.
Kedua kubu saling melaporkan ke ranah hukum, membuat tudingan serta saling mengklaim.
Awal dari pucuk kekisruhan bermula dari pemecatan beberapa kader senior Partai Demokrat oleh kubu AHY karena diduga terkait aksi kudeta partai yang melibatkan Moeldoko.
Situasi semakin memanas usai dugaan kudeta Partai Demokrat dari kepengurusan AHY terbukti seiring digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara.
Baca Juga: Maraknya Terjadi Prostitusi Online, Kominfo Minta Aplikasi Me Chat Ditake Down
KLB Demokrat yang dilaksanakan 5 Maret 2021 lalu turut menetapkan Kepala Staf Presiden (KSP) yang juga Mantan Panglima TNI Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, tertuduh pelaku kudeta.
Meledaknya kisruh di internal partai bintang mercy hingga terjadinya KLB Demokrat diduga disebabkan berubahnya Partai Demokrat menjadi partai keluarga di bawah komando AHY.