KKB Gencar Lakukan Aksi Penembakan, Tukang Ojek Diminta Tidak Beroperasi Keluar Ilaga

- 16 April 2021, 20:54 WIB
 Ilustrasi penembakan teroris
Ilustrasi penembakan teroris /Pixabay/Shutterbug75

Portalbangkabelitung.com - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) akhir-akhir ini sering melakukan aksi penembakan yang memakan sejumlah korban jiwa.

Korban penembakan KKB baru-baru ini diketahui adalah seorang tukang ojek yang tertembak hingga tewas di tempat pada Rabu sore, 14 April 2021.

Oleh karena itu, Polri mengimbau tukang ojek untuk tidak beroperasi keluar Ilaga.

Baca Juga: BMKG Catat 6 Kali Gempa Bumi Tektonik telah Terjadi dari 15 hingga 16 April 2021, Masyarakat Diharap Waspada

Aksi KKB tersebut tentunya menimbulkan amarah publik terutama personel TNI-Polri yang bertugas menjaga keamanan negeri.

Menanggapi hal itu, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri meminta personel TNI-Polri tidak terpancing dengan berbagai aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Jangan mudah terpancing karena itu yang mereka inginkan agar anggota keluar, sehingga KKB dapat menyerang dan melakukan penembakan," kata Fakhiri, di Jayapura, Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Berhasil Raih Gelar PhD, Refly Harun Sayangkan Penahanan Orang Berpendidikan

Mathius melanjutkan, saat ini anggota mulai bergerak untuk melaksanakan penegakan hukum di Beoga terkait aksi penembakan yang dilakukan KKB, dan diperkirakan kelompok tersebut mulai bergerak ke berbagai daerah termasuk ke Ilaga.

Menurutnya, anggota sudah bersiaga dan warga sipil terutama tukang ojek sudah diminta untuk tidak melayani penumpang keluar dari Ilaga.

"Kapolres Puncak sudah mengumpulkan tukang ojek dan diminta tidak beroperasi keluar Ilaga, guna menghindari terjadinya tindak kriminal," ujar Fakhiri sebagaimana dikutip Portalbangkabelitung.com dari Antara, Jumat 16 April 2021.

Baca Juga: Rizieq Shihab Berhasil Selesaikan Pendidikan S3 di Rutan, Begini Komentar Wakil Ketua MPR

Ia juga menambahkan, bila mereka tidak mengindahkan maka bila terjadi aksi kekerasan itu sudah menjadi risiko yang dihadapinya.

Terkait anggota, mantan Wakapolda Papua Barat dan Papua itu memperkirakan, jatuhnya korban di kalangan TNI-Polri itu dapat membuat pasokan logistik KKB bertambah, baik itu senjata api maupun amunisi.

Menurutnya, hal itu yang harus dihindari, sehingga bila mendengar bunyi tembakan, tidak perlu langsung bergerak dan keluar dari pos karena itu yang ditunggu oleh KKB, mengingat mereka lebih mengetahui medannya.

Baca Juga: Yakin Masih Nekat Mudik? Pemerintah Tetapkan Sanki Denda Rp100 Juta Bagi Masyarakat yang Nekat Mudik

"Saya beserta seluruh jajaran TNI-Polri berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kondisi keamanan di kawasan pegunungan termasuk di Intan Jaya dan Puncak," kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri pula.

Tercatat selama bulan April, empat warga sipil tewas akibat ditembak KKB di Kabupaten Puncak, dua di antaranya berprofesi sebagai guru, satu pelajar, dan seorang tukang ojek.***

Editor: Ryannico

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x