Portalbangkabelitung.com - Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Reformasi Sektor Keamanan mendesak Presiden Joko Widodo membentuk tim independen melakukan audit independen seluruh alat utama sistem persenjataan (Alutsista).
Hal itu dilakukan guna kejadian terkait tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402, tidak kembali terulang lagi.
Selain itu, Koalisi Masyarakat Sipil juga mendesak pemerintah untuk tidak menggunakan alutsista yang sudah tua dan berumur 20 tahun ke atas sampai hasil audit selesai dilakukan.
Baca Juga: Lanturkan Komentar yang Dinilai Melecehkan Istri Prajurit Nanggala-402, Pria Ini Ditahan Polisi
Karena menurut Koalisi, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 merupakan peristiwa yang tragis dan memprihatinkan.
Di tengah keprihatinan dan rasa duka itu, peristiwa tersebut perlu dilihat dan dinilai dalam gambaran yang lebih besar tentang masalah modernisasi alutsista yang terjadi di Indonesia.
Peristiwa kecelakaan alutsista di Indonesia bukanlah yang pertama kali terjadi.
Sudah beberapa kali peristiwa kecelakaan terjadi seperti jatuhnya pesawat tempur F-16 dan Hawk, pesawat angkut Hercules, helikopter MI-17, tenggelamnya kapal angkut TNI, hingga terakhir tenggelamnya KRI Nanggala 402.