Portalbangkabelitung.com - Menko Airlangga Hartato, memuji keberhasilan uji coba bioavtur 2,4 persen (J2.4) sebagai sumber energi pesawat. Uji coba ini dilakukan dengan menggunakan pesawat CN235-200 FTB.
"Kita menyaksikan keberhasilan anak bangsa yang diuji terbangkan. Ini momentum yang disaksikan masyarakat Indonesia dan langkah awal biofuel untuk transportasi," kata Airlangga dalam video virtual (6/10/2021).
Kementerian ESDM bersama Komisi Teknis 27-04 Bioenergi telah menyusun SNI Bioavtur Murni/Biojet dan telah terbit pada tahun 2018 dengan nomor 8674:2018. PT Pertamina (Persero) dan ITB melakukan uji coba co-processing kerosene dengan minyak nabati untuk menghasilkan prototype produk bioavtur.
Baca Juga: Ahok Wanti-wanti Kelangkaan BBM di Daerah Khususnya Kawasan Sumbagsel: Pertamina Harus Pastikan Stok
Sebagai bagian dari upaya pengembangan bioavtur domestik, dibutuhkan serangkaian uji untuk memastikan kehandalan, keamanan dan keberhasilan bioavtur.
Terdapat dua uji utama yang perlu dilakukan setelah memastikan kelayakan bahan baku bioavtur (uji fisika dan kimia), yaitu uji statik dan uji terbang.
Uji statik dilaksanakan guna mengetahui informasi performansi mesin dan parameter terbang dari pesawat.
Uji statik dilakukan di test cell milik PT GMF AeroAsia dengan menggunakan mesin CFM56-3 yang merupakan mesin yang biasa dipakai pada mesin pesawat Boeing B737 atau B737-400.
Pelaksanaan uji statik dilakukan dua kali dengan menggunakan Jet A1 dan campuran bioavtur (J2.0 dan J2.4) pada 23-24 Desember 2020 dan 25 Mei 2021 serta dengan tiga cycle yaitu pada pukul 09.15-09.50, 10.40-11.15, dan 13.15-13.50 WIB.