Network
Portalbangkabelitung.com- Diduga Dosen FISIP Unri ancam korban pelecehan seksual agar tak lapor sana sini.
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan seorang dosen FISIP Universitas Riau (Unri) bermula saat beredarnya video pengakuan seorang mahasiswi jurusan Hubungan Internasional Unri.
"Saya mahasiswi Hubungan Internasional FISIP Unri angkatan 2018 yang mengalami pelecehan seksual di lingkungan kampus," kata mahasiswi tersebut dalam sebuah video pengakuan yang yang diunggah di akun Tik Tok @mahasiswa_unri, Kamis, 4 November 2021 seperti dikutip Portalbangkabelitung.com.
Baca Juga: Video Pengakuan Korban Pelecehan Seksual Oleh Dosen Unri, Ini Kronologi dan Nama Pelakunya
Dalam video tersebut, sang mahasiswi menceritakan kronologi pelecehan seksual yang dilakukan seorang Dekan FISIP Unri yang bernama Bapak Syafri Harto.
Bermula saat ia akan melakukan bimbingan proposal skripsi. Bapak Syafri Harto menanyakan hal-hal pribadi dan sampai mengatakan 'I love you'.
Tak sampai disitu, saat sang mahasiswi izin pamit dan menyalami sang dosen, dosen tersebut langsung menekan bahu mahasiswinya dan mendekatkan tubuhnya dengan tubuh sang mahasiswi, kemudian mencium pipi dan kening mahasiswi tersebut.
Belum puas mencium pipi dan dahi sang mahasiswi, dosen tersebut mendongakkan kepala dan bermaksud mencium bibir. Namun dengan sigap sang mahasiswi langsung mendorong tubuh Bapak Syafri Harto dan langsung izin dengan langkah yang terburu-buru dan tubuh yang gemetaran.
Setelah perlakuan pelecehan seksual tersebut, sang mahasiswi mencoba menghubungi dosen lain yang ada di jurusan Hubungan Internasional (HI) untuk mengadukan kasus ini.
Maksud hati ingin berganti dosen pembimbing dan melaporkan ini ke Ketua Jurusan, mahasiswi yang menjadi korban ini malah diintimidasi untuk tidak melaporkan hal ini kepada siapa pun.
Namun, saat mahasiswi tersebut dan dosen lain dari jurusan HI menemui Ketua Jurusan, bukannya membela sang mahasiswi, dosen dan Ketua Jurusan tersebut malah menertawakan hal yang terjadi.
Mereka menganggap ini adalah hal yang sepele dan berpikir 'hanya sebuah ciuman' dan hanya sebuah kekhilafan dari Bapak Syafri Harto.
Mahasiswi yang menjadi korban tersebut merasa harga dirinya diinjak-injak dan tak dihargai padahal ia sangat merasa ketakutan dan mengalami trauma mendalam.
Semoga kasus ini segera menemui titik terang dan yang bersalah mendapat hukumannya.***
