Network
Soerjaningsih selaku Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementrian ESDM mengabarkan bahwa bahan bakar minyak Premium saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja.
Ia menerangkan juga bahwa penggunaan Bahan Bakar Minyak Premium di beberapa negara tersebut hanya digunakan dengan porsi sedikit saja dan tidak berlebihan.
Baca Juga: Bikin Lockey Bangga, Secret Number Raih Dua Penghargaan Sekaligus di Acara Bergengsi Ini, Apa Saja?
Karena mereka lebih banyak mengunakan bahan bakar yang berkualitas bagus untuk bahan bakar kendaraan mereka.
Ditambah lagi kesadaran mereka akan dampak positifnya bagi lingkungan apabila mereka mengunakan bahan bakar dengan kualitas yang lebih bagus.
Soerjaningsih juga menjelaskan, pemerintah saat ini sedang mengatur penggunaan bahan bakar minyak Pertalite menuju bahan bakar yang ramah lingkungan yaitu Pertamax.
Adapun pada saat bahan bakar Premium berubah ke Pertalite, diperkirakan akan mengurangi kadar emisi karbon dioksida sebanyak 14 pesen.
Dan apabila perubahan penggunaan Bahan Bakar Minyak Pertalite menjadi Pertamax, maka akan menurunkan emisi karbon dioksida sebanyak 27 persen.
Namun sebelum itu, Soerjaningsih menginforamsikan bahwa pemerintah akan menenangkan lebih dulu luapan yang muncul pada masyarakat mengenai proses pergantian Pertalite menuju Pertamax.***
