Kementrian Agama Terbitkan Aturan Baru Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala

- 23 Februari 2022, 10:24 WIB
Kementrian Agama Terbitkan Aturan Baru Pedoman Pengunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala
Kementrian Agama Terbitkan Aturan Baru Pedoman Pengunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala /Instgaram Kementrian Agama Indonesia @kemenag_ri

 

Portalbangkabelitung.com-Kementrian Agama Indonesia (Kemenag RI) baru saja menerbitkan aturan baru tentang penggunaan pengeras suara di masjid dan Musala.

Aturan baru penggunaan pengeras suara di masjid dan musala ini, Kemenag RI umumkan lewat Instagram resmi mereka @kemenag_ri pada hari Selasa 22 Februari 2022 kemarin.

Dalam ketentuan barunya, Kemenag RI secara absah merilis Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras suara di Masjid dan Musala.

Baca Juga: V BTS Dikonfirmasi Telah Sembuh dari Covid-19 Oleh Big Hit Entertainment

Surat Edaran milik Kemenag RI ini, ditujukan langsung kepada seluruh Pemerintah Daerah dan Organisasi Kemasyarakatan Islam yang berada di Indonesia.

Terutama Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, Kepala Kankemenag kabupaten dan kota, Kepala KUA kecamatan, Ketua MUI, Ketua Dewan Masjid Islam, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Takmir, pengurus Masjid dan Musala di Indonesia.

Dalam aturan pedoman pengunaan pengeras suara di masjid dan musala, Kemenag RI telah menjabarkan beberapa poin yang wajib dilaksanakan oleh setiap wilayah di Indonesia.

Baca Juga: BTS Raih Penghargaan TikTok Gold Creator Awards dengan Pengikut Lebih dari 10 Juta

1. Umum

Pengeras suara terdiri dari atas pengeras suara dalam dan luar. Pengeras suara dalam difungsikan atau diarahkan ke alam ruangan masjid atau musala, dan sedangkan pengeras diarahkan ke luar ruangan masjid atau musala.

Tujuannya pengeras suara

  • Mengingatkan masyarakat melalui pengajian Alqran, selawat nabi dan suara azan sebagai tanda masuknya waktu salat fardu
  • Menyampaikan suara muazin kepada jemaah ketika azan, suara imam kepda makmum ketika salat berjemaah
  • Menyampaikan dakwah kepada masyarakat di luar masjid atau musala

Baca Juga: Lirik Lagu Stay Alive Jungkook BTS Prod Suga BTS OST 7 Fates CHAKHO Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

2. Pemasangan dan penggunaan pengeras suara 

  • Pemasangan pengeras suara dipisahkan antara pengeras suara yanga difungsikan ke dalam dan keluar ruangan masjid atau musala
  • Lakukan pengaturan akustik yang baik jika hasil suara belum optimal
  • Volume pengeras diataur sesuai kebutuhan dengan maksimal 100 dB
  • Penggunaan pengeras suara dengan pemutaran rekaman, hendaknya memperhatikan kualitas rekaman, waktu, dan bacaan akhir ayat, selawat atau tarhim

Baca Juga: Lirik Lagu Stay Alive Jungkook BTS Prod Suga BTS OST 7 Fates CHAKHO Beserta Terjemahan Bahasa Indonesia

3. Tata cara penggunaan pengeras suara

  • Subuh

Penggunaan pengeras suara luar digunakan sebelum azan Subuh paling lama 10 menit untuk pembacaan Alquran, selawat dan tarhim. Dilanjut Pengeras suara dalam digunakan saat salat Subuh, zikir dan kuliah Subuh.

  • Zuhur, Asar, Magrib, dan Isya

Sebelum azan dimulai, pengeras suara luar digunakan untuk pembacaan Alquran, selawat dan tarhim paling lama 5 menit.

  • Jumat

Sebelum azan tiba, gunakan pengeras suara luar paling lama 10 menit untuk pembacaan Alquran, selawat dan tarhim. Penyampain pengumuman mengenai petugas Jumat, hasil infak sedekah, pelaksanaan khutbah Jumat, salat, zikir, dan doamenggunakan pengeras suara dalam.

Baca Juga: BTS Raih Rekor Baru Jadi Boy Group Pertama Miliki 60 Juta Follower di Instagram

4. Suara pengeras suara yang dipancarkan harus layak atau memenuhi persayaratan 

  • Pengeras suara tidak boleh sumbang atau harus bagus, dan pelafazan wajib benar atau baik.

Baca Juga: V BTS Positif Covid-19 Setelah Keluhkan Gejala Sakit Tenggorokan Ringan

5. Pengawasan dan Pembinaan pengeras suara

  • Pembinaa dan pengawasan surat edaran ini menjadi tanggung jawab Kementrian Agama secara berjenjang
  • Kementrian Agama dapat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Organisasi Kemasyarakatan Islam dalam pembinaan dan pengawasan.***

 

Editor: Dea Megaputri

Sumber: Instagram Kementrian Agama Indonesia @kemenag_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x