Portalbangkabelitung.com- Ramainya perbincangan tentang penceramah radikal dan anjuran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk hati-hati dalam memilih pendakwah.
Apalagi saat bulan puasa ini, ada beberapa kelompok yang senang mengundang para pendakwah untuk mengisi ceramah.
Oleh karena itu, isu-isu tentang ustadz serta pendakwah radikal selalu sontar terdengar.
Baca Juga: Link Nonton Drakor 'Again My Life' Episode 1 2 3 Sub Indo, Lee Joon Gi Bakal Bertemu Maut!
Ketakutan klise yang dipertontonkan oleh pemerintah membuat berbagai pihak heran.
Salah satunya Refly Harun, Advokat sekaligus ahli hukum tata negata ini menilai negara lebih takut dengan radikalisme ketimbang maling uang rakyat (korupsi).
Menurut Refly Harun, sebenarnya yang nyata dan tampak lebih mengkhawatirkan itu adalah maling uang rakyat.
Baca Juga: Apakah Game Higgs Domino Termasuk Judi, Benarkah Haram? Cek Penjelasannya Secara Hukum Islam Disini!
Menurut Refly Harun, Ustadz yang masuk daftar dan sering di sebut radikal adalah ustadz yang suka mengkritik pemerintah.
“Pastilah ini yang suka ngekritik pemerintah. Kalau ustadz yang tidak mengkritik pemerintah tidak radikal ya,” kata Refly.