Berdasarkan hasil penelaah sementara, data yang beredar bukanlah data spesifik melainkan hanya data umum saja.
Namun begitu, Johny mengatakan harus ada darurat response atau tanggapan darurat terkait penjagaan data dan tata kelola data yang baik di Indonesia untuk menjaga kepercayaan publik.
Hanya saja Johny tak menjelaskan lebih lanjut emergency response seperti apa yang telah dirancnag pemerintah.
Diketahui sebelumnya hacker Bjorka membocorkan banyak data konsumen mulai dari pelanggan PLN, Telkomsel hingga Pertamina.
Terbaru Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diduga milik Presiden Indoneia Joko Widodo (Jokowi).
Dokumen-dokumen periode 2018-2021 itu diunggah di situs breached.to. Dilansir dari laman situs tersebut pada Sabtu (10/9/2022), salah satu dokumen yang diunggah berasal dari Badan Intelijen Negara (BIN) untuk Presiden Jokowi.
"Berisi transaksi surat tahun 2019-2021 serta diokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia," demikian yang tertulis di dalam situs.
Slain itu Bjorka juga rajin mengunggah data pribadi sejumlah pejabat negara diantaranya Menkominfo Johnny G Plate, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.