Portalbangkabelitung.com- Update jumlah korban tewas kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, dari suporter hingga petugas polisi.
Sebuah tragedi yang patut disayangkan terjadi, kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang berujung menewaskan ratusan orang dari pihak suporter juga kepolisian.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 ini berawal dari pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada laga lanjutan BRI Liga 1.
Baca Juga: Alasan Kuat Pemicu Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Ratusan Tewas Akibat Kejadian Ini
Saat itu Arema FC bertindak sebagai tuan rumah namun dikalahkan oleh tim tamu Persebaya dengan skor 3-2.
Tiga gol Persebaya yang bersarang ke gawang Arema FC dicetak Junior Silva, Leo Lelis, dan Sho Yamamoto. Sementara, dua gol Arema FC diborong Abel Camara.
Karena hal tersebut para Aremania tak terima dan menyerbu lapangan untuk mengungkapkan kekecewaan kepada pemain dan pelatih.
Petuga kepolisian yang sedang bertiga s saat itu berusaha mengahalau para suporter dengan menembakkan gas air mata.
Hal ini membuat para suporter lari berhamburan tak tentu arah sehingga menyebabkan banyak yang terinjak-injak.
Irjen. Pol. Nivo Afinta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, mengatakan ada 127 korban jiwa yang tewas pada kericuhan tersebut.
Total ada 127 korban meninggal dunia, 125 orang di antaranya suporter. Sementara, dua orang sisanya adalah petugas kepolisian.
"Tiga puluh empat orang meninggal di lokasi. Sementara, sisanya meninggal di rumah sakit," ungkap Nico.
Baca Juga: PENYEBAB UTAMA Tragedi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Ternyata Berawal dari Ini
Menurut Nico, insiden ini bermula dari kekecewaan sekelompok suporter Arema atas kekalahan tim kesayangan mereka pada laga ini.
Saat wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai, para suporter ini menyerbu lapangan untuk mengungkapkan kekecewaan kepada pemain dan pelatih.
***