Mengintip Sejarah Klenteng Hwie Ing Kiong Bergaya Khas Bangunan Tiongkok di Madiun

18 Februari 2021, 18:20 WIB
Klenteng Hwie Ing Kiong salah satu tempat peribadatan warga Tionghoa di Madiun /Instagram/Wonderfull Madiun

Portalbangkabelitung.com - Klenteng Hwie Ing Kiong merupakan tempat peribadatan umat Konghucu yang ada di Madiun.

Klenteng Hwie Ing Kiong memiliki makna istana kesejahteraan dan kemuliaan. 

Hal yang menarik dari klenteng ini adalah tentang arsitek yang membangun klenteng ini yang berasal dari Fujian, Tiongkok langsung. Inilah yang membuat bangunan ini memiliki gaya khas bangunan Tiongkok.

Baca Juga: Risih Karena Jerawatan Disebabkan Masker? Begini Cara Mencegahnya

Klenteng ini terletak di Jalan HOS Cokroaminoto No. 69, Kota Madiun.

Klenteng Hwie Ing Kiong Madiun dibangun mulai pada tahun 1887 Masehi atau Yinli 2438 (menurut tarikh Imlek) dan baru selesai dibangun tahun 1896/Yinli 2447.

Selain arsiteknya yang konon katanya dihadirkan langsung dari Tiongkok, patung Ma Zu Thien Shang Shen Mu setinggi 97 cm juga langsung dibawakan dari Tiongkok.

Baca Juga: Bansos Kemensos Tahun 2021 Cair Februari, Segera Cek dan Simak Cara Mencairkannya 

Dulunya Klenteng ini berada di sebelah barat Sungai Madiun. Namun, akhirnya dipindahkan ke lokasi sekarang di Jalan HOS Cokroaminoto. 

Uniknya lantai dari klenteng ini sudah lama tetapi tidak diganti, dikarenakan ada banyak jejak kaki Hu Shen yang dipercaya  keluar membantu umat Hwie Ing Kiong.

Selain itu, terdapat altar pemujaan terhadap pendiri dan orang-orang yang berjasa dalam kelenteng Hwie Ing Kiong, sebagai bentuk bakti yang dalam kepada leluhur.

Baca Juga: Terlalu Sering Minum Air Dingin Beresiko Membuat Gemuk, Benarkah?

Klenteng ini buka 24 jam dan tentunya tidak dipungut biaya untuk masuk ke klenteng ini.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dengan judul "Klenteng Hwie Ing Kiong, Saksi Sejarah Kehidupan Warga Tionghoa di Madiun" yang tayang pada Jumat, 12 Februari 2021.***(Lingkar Madiun/Yeha Regina Citra Mahardika)

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler