Portalbangkabelitung.com - Desa Trunyan berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali ini merupakan desa adat tertua di Bali.
Untuk berkunjung ke desa ini, kamu perlu waktu sekitar 45 menit dengan menaiki perahu guna melewati lereng Bukit Abang.
Dalam perjalanan, kamu akan menikmati pemandangan Gunung Batur dan juga indahnya Danau Batur.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Taman di Jakarta Selatan untuk Rehat Sejenak dari Padatnya Jadwal Kerjamu!
Agak berbeda dari warga Hindu lainnya, di Desa Ini tidak melakukan upacara kremasi melainkan upacara mepasah, dimana jenazah diletakkan di tempat terbuka tepatnya di atas tanah dangkal berbentuk cekungan panjang.
Jenazah tersebut akan dibiarkan hingga membusuk bahkan yang tertinggal hanya tulang-tulang saja. Di sana terdapat Pohon yang dapat menyerap bau busuk dari jenazah, namanya Pohon Taru Menyan
Upacara ini biasanya dilakukan di sekitaran Danau Kaldera.
Baca Juga: Benarkah Asap Rokok Bisa Menyebarkan Virus Corona? Simak Penjelasannya
Perlu kamu ketahui, di desa ini begitu kental dengan adat istiadat yang diturunkan oleh leluhur. Sehingga kamu tidak bisa asal dalam bertutur kata.
Budaya lokal dan keeksotisan alam yang ada di Desa Trunyan ini awet hingga saat ini.