Portalbangkabelitung.com- Seorang istri telah dikodratkan akan mengalami yang namanya haid atau menstruasi setiap bulan.
Sementara itu saat istri sedang haid dilarang untuk melakukan hubungan intim suami istri.
Lalu bagaimana jika suami minta berhubungan intim?
Baca Juga: LAGI RAMAI Link Video Mesum Jadi Buruan Warganet, Jangan Nonton Bisa Tidak Nafsu makan!
Berikut penjelasannya, baca lengkap di bawah ini.
Dilansir Portalbangkabelitung.com dari kanal Youtube Abah Sayf Abu Hanifah yang diunggah pada 7 September 2020, ini kata Abah Saft Abu Hanifah terkait hukum menjilat menghisap kemaluan suami.
Hukum istri menjilat dan mengulum kemaluan suami adalah boleh dan tidak ada larangan.
Islam hanya melarang dia hal saat berhubungan intim suami istri.
Baca Juga: Bolehkah Berhubungan Seksual Setiap Hari? Ini Kata dr. Boyke
Berhubungan intim saat haid dan suami dilarang memasukkan kelaminnya ke dubur istri baik sedang haid atau tidak.
Istri dibebaskan melakukan apa saja kepada suami termasuk menghisap dan mengulum kelamin suami.
Jadilah istri yang cerdas ilmu untuk menyenangkan hati suami termasuk memuaskan syahwat suami saat istri sedang haid.
Baca Juga: Tidur Pakai Bra, Benarkah Berisiko Kanker Payudara? Ini Faktanya!
Jika seorang suami mengeluarkan air mani ( sperma) dengan tangannya sendiri maka itu adalah perbuatan dosa.
Berbeda jika menggunakan tangan istri, maka itu berpahala.
Suami juga harus memperhatikan beberapa hal sebelum menyuruh istri menghisap atau mengulum.
Para suami tidak boleh memaksa istri untuk menghisap atau menjilat kemaluannya saat berhubungan intim karena belum tentu istri nyaman ( merasa jijik).
Istri saat menghisap atau menjilat kemaluan suami agar tidak ditelan atau cairan sperma yang masuk ke perut.
Nah itulah hukum istri menghisap dan menjilat kemaluan suami saat berhubungan intim dalam aturan Islam.***