Rencana Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021 Masih Menuai Pro dan Kontra, Nadiem : Target Vaksinasi Selesai Juni

- 19 Maret 2021, 20:08 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sebut peserta didik kelompok usia 3 hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah. /Instagram/@nadiemmakarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim sebut peserta didik kelompok usia 3 hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah. /Instagram/@nadiemmakarim /

Portalbangkabelitung.com – Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah menargetkan sekolah akan kembali dibuka mulai Juli 2021 di seluruh Indonesia.

Namun sampai saat ini, rencana pembelajaran tatap muka ini masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat maupun akademisi.

Salah satu bukti keseriusan yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna mewujudkan pembelajaran tatap muka ini, dengan dilakukannya vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pengajar dan pendidik.

Baca Juga: Tambah Kosakata Bahasa Inggrismu, Berikut Ucapan Lain dari Get Well Soon

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan bahwa hasil riset menunjukkan peserta didik kelompok usia tiga hingga 30 tahun memiliki risiko terinfeksi Covid-19 lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

“Hasil riset menunjukkan risiko terinfeksi Covid-19, orang muda apalagi anak muda sangat kecil,” kata Nadiem Makarim, Kamis, 18 Maret 2021 yang dikutip Portalbangkabelitung.com dari Pikiran-Rakyat.com (PR).

“Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi Covid-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka,” kata Nadiem Makarim lebih lanjut.

Baca Juga: Siapkan Diri Anda, Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2021 Dibuka Hari Ini! Simak Info Jadwal dan Cara Pendaftarannya

Menurutnya, peserta didik, pendidikan, dan tenaga kependidikan dengan kelompok usia 31 hingga 59 tahun dan lebih dari 60 tahun memiliki faktor risiko yang secara signifikan lebih tinggi terhadap Covid-19.

Hasil riset global menemukan bahwa anak yang terinfeksi Covid-19 memiliki risiko yang lebih ringan dan transmisi pada anak bukan di sekolah, tetapi antara kelompok dewasa dan anak. Artinya, anak lebih banyak tertular dari orang dewasa.

“Jadi bukan pada saat pembelajaran tatap muka di dalam ruang kelas, melainkan transmisi pada anak lebih banyak terjadi pada aktivitas sosial di luar ruang kelas,”ucapnya.

Baca Juga: Bisa Jadi Referensimu, Inilah 20 Universitas Terbaik di Dunia Versi QS WUR Tahun 2021

Dalam upaya akselerasi pembelajaran tatap muka, pendidik, dan tenaga kependidikan adalah pihak yang membutuhkan perlindungan.

Oleh sebab itu, pembelajaran tatap muka perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan bahkan sebelum melakukan vaksinasi terhadap pendidikan dan tenaga kependidikan, pemerintah daerah telah diminta untuk mengakselerasi pembelajaran tatap muka sesuai kondisi satuan pendidikan.

Mendikbud Nadiem Makarim menjelaskan bahwa Indonesia merupakan satu di antara empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.

Baca Juga: Yuk, Kenali Lebih Jauh Tentang Asteroid!

Sementara itu, 23 negara lainnya sudah melakukan pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan sistem rotasi yang mana baru sekitar 50 persen siswa yang masuk dan sisanya melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Artikel ini telah terbit di media Pikiran Rakyat dengan judul "Masih Jadi Polemik, Mendikbud Nadiem Makarim Targetkan Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021" yang tayang pada 18 Maret 2021.***
(Pikiran Rakyat/Mutia Yuantisya )

Editor: Ryannico

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah