Baca Juga: Chelsea vs Southampton: Skor Imbang, The Blues Unggul Lewat Adu Pinalti
Terutama jika punya keinginan untuk hidup bersama, atau dalam istilah Renant: le desir de vivre ensemble.
Atas dasar untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, Soenario berpikir untuk meneguhkan semangat juang para pemuda dengan lahirnya Sumpah Pemuda.
Soenario memang berasal dari kalangan terpandang. Ayahnya, Sutejo Sastrowardoyo, menjabat sebagai wedana (pembantu bupati yang membawahi beberapa camat).
Oleh karena itu, Soenario berkesempatan untuk meraih pendidikan terbaik di luar negeri, termasuk Belanda.
Itulah profil Soenario Sastrowardoyo, kakek dari Dian Sastro tang merupakan salah satu tokoh penting lahirnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.***