Menikahlah Jika Sudah Mampu, Ini Keutamaan dan Tujuan Menikah Dalam Islam

- 24 November 2021, 04:46 WIB
Ilustrasi Pernikahan. Panduan Memilih Bulan Menikah Versi Serat Centhini, Jangan Sampai Keliru!
Ilustrasi Pernikahan. Panduan Memilih Bulan Menikah Versi Serat Centhini, Jangan Sampai Keliru! /

Portalbangkabelitung.com- Menikah adalah ibadah. Tujuan pernikahan dalam Islam bukan hanya untuk berbahagia di dunia, namun juga berbahagia di akhirat.

Hal ini mengingat bahwa dunia ini hanya sementara, hanya tempat singgah, dan akhiratlah tempat kembali atau pulang yang sesungguhnya.

Pernikahan merupakan jalan ibadah menuju kampung halaman yang sesungguhnya yaitu surga.

Baca Juga: Tentang Shalat: Kumpulan Dalil Perintah Kewajiban Shalat 5 Waktu Dalam Al-Qur'an

Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bersabda:

"Wahai para pemuda, jika kalian telah mampu, maka menikahlah. Sungguh menikah itu lebih menentramkan mata dan kelamin. Bagi yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa bisa menjadi tameng baginya." (HR. Bukhari No. 4779).

Dilansir Portalbangkabelitung.com dari berbagai sumber, inilah tujuan dan keutamaan menikah yang sesungguhnya dalam Islam, bukan hanya bahagia di dunia yang sementara.

Baca Juga: Jangan Tinggalkan Shalat! Ini Pesan Syeikh Ali Jaber

1. Menyempurnakan Separuh Agama

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,  ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 625)

2. Menikah akan membuat seseorang lebih merasakan ketenangan.

Coba renungkan ayat berikut, Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.” (QS. Ar-Ruum:21).

Baca Juga: Akibat Meninggalkan Shalat 5 Waktu, Ngeri!

3. Allah cukupkan rizki orang yang menikah

Dari segi finansial sebenarnya sudah cukup, namun selalu timbul was-was jika ingin menikah. Was-was yang muncul, “Apa bisa rizki saya mencukupi kebutuhan anak istri?” Jika seperti itu, maka renungkanlah ayat berikut ini,

وَأَنكِحُوا اْلأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَآئِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَآءَ يُغْنِهِمُ اللهُ مِن فَضْلِهِ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur: 32).

Menikah adalah suatu ketaatan. Dan tidak mungkin Allah membiarkan hamba-Nya sengsara ketika mereka ingin berbuat kebaikan semisal menikah.

Baca Juga: Inspiratif! 15 Ucapan Selamat Hari Guru 2021 Paling Keren

4. Menjalankan sunnah para Rasul dan mendapatkan keturunan

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلاً مِن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka istri-istri dan keturunan.” (QS. Ar Ra’du: 38).

Ini menunjukkan bahwa para rasul itu menikah dan memiliki keturunan.

Baca Juga: Ingin Pahala Terus Mengalir? Ketahui 7 Macam Sedekah Jariyah yang Pahalanya Tidak Pernah Putus Walau Meninggal

5. Menikah lebih akan menjaga kemaluan dan menundukkan pandangan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki baa-ah[1], maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400).

Baca Juga: Tentang Sedekah Jumat dan Ganjaran yang Allah SWT Berikan

6. Membangun generasi beriman

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍ ۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Artinya: "Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya".(QS. At-Thur ayat 21).

Itulah tadi tujuan dan keutamaan menikah dalam pandangan Islam, jadi menikah itu ibadah, sunah Rasulullah. Sebagai umat Islam kita harus taat dan patuh terhadap perintah Allah, sami'na watho'na (aku dengar dan aku ta'at).***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Suhargo

Sumber: Hadits dan Al-Qur'an


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah