Sejak dulu memang ada khilaf di antara para ulama mengenai hal ini.
Ustadz Firanda menyampaikan untuk saling menghormati dalam hal ini dan saling menghargai.
Lebih lanjut Ustadz Firanda menyatakan pilihan yang ia ikuti perihal perbedaan ini.
"Tetapi, pendapat yang saya pilih adalah mengikuti rukyat di tempatnya masing-masing," imbuh Ustadz Firanda.
Menurut Ustadz Firanda, muslim di Indonesia tidak perlu menunggu informasi di Arab Saudi atau Mekkah untuk merayakan Idul Adha.
Begitu juga dengan pelaksanaan puasa Arafah atau puasa sunnah sebelum Idul Adha yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah.
"Puasa Arafah masing-masing sesuai dengan hilal yang dia lihat," jelas Ustadz Firanda.
Sementara itu, masalah khilafiyah atau perbedaan antar ormas, maka sebaiknya diserahkan kepada pemerintah.
"Masalah khilafiyah, kita kembalikan kepada pemerintah. Ada nilai persatuan yang harus kita perhatikan," tuturnya.