Network
Portalbangkabelitung.com - Dahulu para kaum petani di Indonesia mengalami penderitaan pada saat penjajahan belanda. Apalagi Indonesia adalah negara agraris dan mayoritas rakyatnya sebagai petani. Keberadaan petani menjadi penting bagi negara agraris untuk turut serta berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hari Tani Nasional menjadi sejarah untuk memperingati bagaimana perjuangan golongan petani. Pemerintah Indonesia berusaha merumuskan UU Agraria baru agar kesejahteraan para petani lebih terjamin. Dalam perkembangan membangkitkan UU Agraria, berbagai panitia yang telah terbentuk namun gagal.
Akhirnya pada tahun 1960, RUU disetujui DPR sebagai UU no 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria, atau dikenal dengan Undang-Undang Pembaruan Agraria (UUPA).
Baca Juga: SAVEFROM.NET: Cara Download Video IG, FB, dan YouTube Tanpa Aplikasi Anti Ribet
Disinilah titik awal kelahiran hukum pertanahan yang baru demi melindungi para kaum petani dari penderitaan. Undang-undang ini lahir dari semangat perlawanan terhadap kolonialisme, yang telah merampas hak asasi rakyat Indonesia selama penjajahan.
UUPA mengatur pembatasan penguasaan tanah, kesempatan sama bagi setiap warga negara untuk memperoleh hak atas tanah, pengakuan hukum adat, serta warga negara asing tak punya hak milik.
UUPA lahir pada tanggal 24 September 1960. Sehingga setiap tanggal 24, diperingati sebagai Hari Tani Nasional sebagai wujud mengenang perjuangan para petani di Indonesia.***
